JPMorgan: Target harga BTC tetap di $170.000, posisi Strategy dan indeks Januari menjadi variabel kunci

【BlockBeats】Gelombang BTC kali ini terkoreksi dari 120 ribu dolar ke 82 ribu, tapi orang-orang di JPMorgan tetap santai. Model “volatility-adjusted” mereka masih konsisten mematok target harga 170 ribu dolar—dengan jendela waktu 6 bulan hingga 1 tahun ke depan.

Kuncinya ada di perusahaan bernama Strategy ini. Saat ini rasio nilai perusahaan terhadap nilai aset kripto yang dimiliki (mNAV) terjebak di 1,13, dan Wall Street memantau ketat. Kalau rasio ini turun di bawah 1,0, pasar akan mulai khawatir dengan skenario “terpaksa jual besar-besaran”. Untungnya, untuk saat ini masih aman, dan di kas mereka masih ada cadangan tunai sebesar 1,4 miliar dolar, jadi tidak perlu buru-buru cut loss.

Yang menarik adalah keputusan indeks MSCI pada 15 Januari. JPMorgan menganggap hal ini sebagai “perjudian asimetris”: kalau dikeluarkan dari indeks? Sebenarnya penurunan tajam di bulan Oktober sudah lebih dulu mengantisipasi sentimen negatif itu. Tapi kalau ada kabar baik? Harga saham bisa langsung melesat.

Dari sisi teknikal, garis biaya penambangan BTC sudah turun dari 94 ribu ke 90 ribu—baru-baru ini hash rate dan tingkat kesulitan mining juga turun. Analis mengingatkan, jika harga koin bertahan lama di bawah garis biaya, bisa memicu reaksi berantai: penambang marginal tidak kuat → keluar pasar → kesulitan turun lagi → biaya terus menurun. Skema ini pernah terjadi pada 2018.

Tapi ada satu sinyal positif: proses deleveraging kontrak perpetual yang dimulai Oktober sudah hampir selesai. Setidaknya, pasar sudah membersihkan sebagian besar gelembung di sektor itu.