Pasokan bursa Bitcoin mendekati titik terendah dalam lima tahun, pembelian on-chain meningkat namun institusi masih wait and see

Bitcoin baru-baru ini terus tertekan dalam tren penurunan satu bulan terakhir, kembali gagal menembus garis tren kunci. Pasar makro yang kurang katalis positif membuat pergerakan jangka pendek Bitcoin tetap tidak pasti. Namun, data on-chain menunjukkan investor mulai mempercepat akumulasi di level rendah.

Data Glassnode menunjukkan, selama sepekan terakhir, lebih dari 23.385 BTC (senilai lebih dari 2,15 miliar dolar AS) ditarik keluar dari bursa, mendorong cadangan bursa turun ke level terendah sejak Januari 2021. Arus keluar dari bursa biasanya menandakan peningkatan niat untuk menyimpan jangka panjang, sekaligus mengurangi tekanan jual, sehingga berpotensi menopang rebound.

(Sumber: Glassnode)

“Skor tren akumulasi” on-chain juga menguat, pemegang kecil aktif membeli, sementara dompet besar meski menambah kepemilikan lebih lambat, tetap menunjukkan arus masuk bersih, menandakan tekanan jual secara keseluruhan melemah. Namun, keraguan investor institusi masih menjadi hambatan potensial. Minimnya pembelian besar membuat lonjakan akumulasi yang didorong investor ritel saat ini sulit bertransformasi menjadi tren kenaikan yang berkelanjutan.

Dari sisi harga, Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran 92.047 dolar AS, masih di atas support 91.521 dolar AS, namun gagal menembus garis tren penurunan. Untuk mengubah struktur saat ini, Bitcoin perlu menembus resistance 95.000 dolar AS secara efektif, agar dapat memulai kembali momentum kenaikan menuju 100.000 dolar AS.

Jika pasar tetap kekurangan pembelian kuat, Bitcoin bisa turun di bawah 89.800 dolar AS, kemudian melanjutkan penurunan ke area 86.822 dolar AS, memperburuk sentimen bearish jangka pendek. Secara keseluruhan, harga Bitcoin berada di masa pengamatan krusial, arus dana akan menentukan arah pergerakan berikutnya.