AS pertama kali mengizinkan Spot Crypto (kripto spot) untuk diperdagangkan di bursa berjangka yang diatur secara federal

Ketua sementara Commodity Futures Trading Commission (CFTC), Caroline D. Pham, mengumumkan bahwa Produk Spot Cryptocurrency (produk kripto spot) untuk pertama kalinya akan diperdagangkan di bursa berjangka yang terdaftar dan diawasi secara federal oleh CFTC. Ini merupakan kemajuan penting dalam upaya Amerika Serikat secara resmi memasukkan aset kripto spot dalam kerangka regulasi, sekaligus menandai implementasi nyata dari langkah-langkah institusional yang telah lama dibicarakan di bidang ini.

Menurut pengumuman CFTC, persetujuan ini berarti aset kripto spot akan diizinkan untuk terdaftar di bursa berjangka nasional yang memiliki sejarah hampir satu abad. Pham menyatakan bahwa bursa yang diatur dapat menyediakan kerangka pengawasan pasar, mekanisme perlindungan investor, dan standar manajemen risiko yang sudah ada, sehingga investor ritel dan institusional dapat melakukan perdagangan di pasar yang lebih transparan.

Dalam pengumumannya, Pham menekankan bahwa selama ini CFTC selalu berupaya menyeimbangkan antara regulasi dan inovasi, dan pengaturan listing di bursa ini dianggap sebagai respons terhadap kebutuhan pasar. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa insiden yang terjadi di platform perdagangan kripto luar negeri dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan kekhawatiran terhadap risiko akibat kurangnya perlindungan regulasi, sehingga sangat penting untuk menyediakan alternatif yang teregulasi di pasar domestik AS.

Latar Belakang Sejarah Kripto dan Konteks Regulasi

Sejak krisis keuangan tahun 2008, Kongres AS telah mengesahkan berbagai reformasi, termasuk mewajibkan perdagangan komoditas leverage ritel dilakukan di bursa berjangka untuk memperkuat transparansi dan perlindungan pasar. Meski pelaku pasar selama bertahun-tahun mendorong agar produk perdagangan ritel tertentu (termasuk aset kripto tertentu) bisa diperdagangkan di bursa, CFTC sebelumnya belum menetapkan regulasi yang jelas, sehingga produk-produk tersebut tidak dapat diluncurkan di platform yang diawasi. Tahun ini, CFTC mengaktifkan kembali kewenangan regulasinya, meninjau kebutuhan pasar aset kripto, dan berharap dengan tetap menjaga kerangka keamanan, investor AS dapat lebih cepat mengakses lingkungan pasar yang terawasi. Pham menyoroti bahwa dibandingkan dengan platform luar negeri yang tidak diatur, bursa AS harus mematuhi regulasi modal yang ketat, persyaratan segregasi dana nasabah, sistem kliring, proses manajemen risiko, serta kewajiban pengungkapan informasi, sehingga dianggap sebagai tempat perdagangan yang lebih aman dan melindungi.

Implementasi Rencana Sprint Kripto CFTC

Pengumuman kali ini juga terkait dengan rekomendasi kebijakan dari Satuan Tugas Pasar Aset Digital yang dibentuk oleh Presiden Trump. Menurut CFTC, satuan tugas tersebut mengumpulkan masukan dari berbagai departemen dan selaras dengan umpan balik pemangku kepentingan yang dikumpulkan melalui Crypto Sprint (rencana sprint kripto yang diluncurkan CFTC pada tahun 2022.

“Rencana Sprint Kripto” bertujuan memperjelas tanggung jawab dan arah regulasi lembaga dalam bidang blockchain, stablecoin, dan aset tokenisasi. CFTC menjelaskan, selain mengatur listing perdagangan spot, rencana ini juga membuka konsultasi publik untuk usulan lain, meliputi:

• Meneliti penggunaan aset tokenisasi sebagai jaminan di pasar derivatif, termasuk apakah stablecoin dapat digunakan dalam sistem kliring dan margin bursa.
• Meninjau perubahan peraturan teknis terkait jaminan, persyaratan margin, proses kliring, pelaporan perdagangan, serta penyimpanan catatan, untuk mengevaluasi apakah perlu pembaruan regulasi guna menyesuaikan dengan infrastruktur blockchain dan tokenisasi.

Selain itu, CFTC juga meneliti risiko dan kebutuhan teknologi setelah digitalisasi infrastruktur pasar, termasuk memastikan bahwa perdagangan, penyelesaian, dan kliring tetap sesuai standar keamanan saat teknologi baru digunakan. CFTC juga menegaskan bahwa arah kebijakan ini berkaitan dengan kerja sama regulasi dengan Securities and Exchange Commission (SEC) AS, di mana kedua lembaga saling berkoordinasi dalam lingkup kewenangan masing-masing terkait risiko pasar, klasifikasi produk, dan perlindungan investor.

Prospek Pasar dan Regulasi

Pembukaan listing spot kripto di bursa yang diawasi untuk pertama kalinya dipandang sebagai tonggak penting dalam institusionalisasi pasar kripto di AS. Pengamat pasar menilai, masuknya produk kripto spot ke bursa berjangka tradisional dapat mendorong lebih banyak institusi keuangan untuk berpartisipasi, serta menjadi fondasi bagi pengembangan produk lain seperti derivatif ETF dan aset tokenisasi. Namun, ada juga analisis yang menyoroti bahwa rincian regulasi dan kondisi nyata listing produk masih perlu diamati, terutama terkait klasifikasi token, struktur kliring, dan persyaratan modal yang masih menuai perbedaan pendapat.

Hingga kini, daftar aset kripto yang akan pertama kali dilisting atau nama bursa belum diumumkan, namun CFTC menyatakan akan memberikan pengumuman lebih lanjut dan terus bekerja sama dengan pelaku pasar serta regulator federal lainnya untuk mendorong terciptanya lingkungan regulasi yang konsisten.

Artikel ini pertama kali muncul di ABMedia ChainNews dengan judul “AS Pertama Kali Izinkan Spot Crypto Diperdagangkan di Bursa Berjangka yang Diatur Federal”.