Meneruskan judul asli: Mengapa Binance Berinvestasi di Protokol BIO? Memahami Narasi DeSci Baru

Artikel ini menguji investasi Binance di BIO Protocol sambil menjelajahi lanskap yang sedang berkembang dari pendanaan penelitian ilmiah, organisasi institusi penelitian tradisional, dan bagaimana teknologi Web3 dan sains terdesentralisasi (DeSci) mengubah pendanaan dan organisasi penelitian.

(Koleksi: Burning Man 2016, Tentang Tomo: Ilustrator Yayasan eth)

“Catatan Editor: Artikel ini membantu Anda memahami mengapa Binance berinvestasi di Protokol BIO, membahas perubahan dalam pendanaan penelitian ilmiah, struktur lembaga penelitian yang ada, dan bagaimana teknologi Web3 dan narasi DeSci saat ini sedang mengubah cara pendanaan dan organisasi penelitian ilmiah.”

Teks Utama👇

Sains adalah instrumen dasar untuk mendorong kemajuan manusia.

Ini adalah sistem yang telah kita bangun untuk mencapai penjelasan terperinci tentang realitas objektif yang sulit diubah. Jenis penjelasan ini membutuhkan model yang koheren yang memperhitungkan pengamatan empiris. Satu-satunya cara untuk mencapai penjelasan seperti ini adalah dengan melakukan pekerjaan eksperimental dan teoretis yang menantang untuk memastikan bahwa semua detail penjelasan memainkan peran fungsional dan erat terkait dengan realitas objektif. Penjelasan semacam ini merupakan bagian sentral dari bagaimana kita berpindah dari mitologi menjadi fisika, dan dari gua menjadi pencakar langit. Fisikawan David Deutsch berpendapat bahwa ini adalah inti dari Revolusi Ilmiah, "sejak itu pengetahuan kita tentang dunia fisik dan cara menyesuaikannya dengan keinginan kita terus berkembang dengan tidak kenal lelah."

Cahaya pemandu penemuan ilmiah adalah salah satu sumber daya yang paling berharga bagi kita, dan harus dijaga dengan hati-hati. Selain mengembangkan penjelasan baru, kita telah menjalankan sistem manusia yang rumit untuk mengubah pengetahuan baru menjadi penemuan yang menggerakkan dunia modern. Mempelajari dan memperbaiki sistem ini sangat penting - yang membutuhkan berinteraksi dengan berbagai sistem manusia yang kompleks. Seperti yang dijelaskan oleh Visioner Vannevar Bush,“Kami membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang seluruh urusan yang kompleks, bagi para legislator, pengadilan, dan masyarakat. Tidak akan ada kekurangan penemuan; penemu yang sejati hanya tidak bisa berhenti menciptakan. Tetapi kami menginginkan yang lebih berhasil, dan untuk mendapatkannya membutuhkan pemahaman yang lebih baik.”

Dipandu oleh misinya untuk mempercepat kemajuan ilmiah, Vannevar Bush memimpin upaya untuk memperluas sistem pendanaan penelitian AS menjadi apa yang ada saat ini. Sistem yang kuat ini adalah apa yang Eric Lander, ilmuwan dan mantan direktur Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi, sebut sebagai Mesin Ajaib.

Mesin Keajaiban; dibuat dengan Midjourney

Upaya sistematis kami dalam pendanaan ilmu pengetahuan dasar akhirnya menghasilkan keajaiban seperti Internet, kecerdasan buatan, imunoterapi kanker, dan teknologi pengeditan gen seperti CRISPR. Meskipun hasilnya sampai saat ini telah menjadi keajaiban, mesin tidak berjalan sendiri: menjaga sistem ini benar-benar kritis.

Seiring berjalannya waktu, kami telah menjadi kurang waspada dalam pemeliharaan mesin ini.

Lander menciptakan istilah ini ketika dengan penuh semangat memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian federal kita yang sebenarnya telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Seiring waktu, "disesuaikan dengan inflasi, anggaran untuk Institut Kesehatan Nasional, lembaga penelitian medis federal, telah turun sejak 2003 hingga hampir 25 persen." Tantangan pendanaan ilmu pengetahuan bukan semata-mata tentang advokasi untuk anggaran yang lebih besar. Mekanisme pendanaan aktual kita telah menjadi semakin sklerotik, tidak efisien, dan didorong oleh konsensus. Studi Pemerintah AS memperkirakan bahwa para profesor sekarang "menghabiskan sekitar 40 persen waktu penelitian mereka untuk menavigasi" labirin birokrasiDalam survei yang mengkhawatirkan lainnya, 78% peneliti mengatakan mereka akan mengubah program penelitian mereka 'banyak' jika diberikan pendanaan tanpa batas. Para ilmuwan muda juga menghadapi hambatan serius dalam mendapatkan pendanaan di awal karir mereka, meskipun ini dapat menjadi periode yang lebih produktif dan revolusioner dalam hidup mereka.

Yair & Goldstein, 2019. Fig. 2 Distribusi dari Annus Mirabilis (atau tahun penerbitan maksimum) di sepanjang usia karier dalam tiga mini-studi

Selain pendanaan laboratorium, ada hambatan struktural serius dalam cara kita menerjemahkan penemuan ilmiah menjadi obat dan produk baru. Inilah yang mantan Direktur NIH Elias Zerhouni sebut sebagai Lembah Kematian. Dalam bidang bioteknologi, pembentukan perusahaan telah tertinggal dalam beberapa tahun terakhir. Dokter dan ilmuwan Eric Topol baru-baru ini menunjukkan bahwa meskipun kita telah membuat kemajuan besar dalam memahami genom manusia, pengetahuan ini belum dapat diterapkan di klinik.

Setiap optimis dan pendukung kemajuan manusia harus melihat kesehatan dan efisiensi Miracle Machine kita sebagai hal yang sangat penting, dan jelas kita beroperasi jauh dari kapasitas maksimum kita.

Jadi, apa yang harus kita lakukan?

Tantangan dan ketidakcukupan mewakili peluang-peluang baru. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi ledakan inovasi dalam mekanisme pembiayaan ilmiah. Metascience—kajian tentang ilmu pengetahuan itu sendiri—telah menjadi disiplin terapan. Akankah Mesin Keajaiban masa depan menjadi modernisasi dari sistem-sistem kita saat ini atau sesuatu yang benar-benar baru? Di mana dan bagaimana loncatan-loncatan berikutnya dalam kemajuan ilmiah akan terjadi? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan sentral untuk hampir semua jenis inovasi. Untuk mengutip R. Buckminster Fuller, “Anda tidak pernah mengubah hal-hal dengan melawan realitas yang ada. Untuk mengubah sesuatu, bangunlah model baru yang membuat model yang ada menjadi usang.”

Ketika menganalisis sistem manusia kompleks dengan banyak lapisan insentif, seringkali merupakan saran yang mengejutkan baik untuk mengikuti uang.

Semua Orang Presiden | Ikuti Adegan Uang | Hiburan Warner Bros.

https://youtu.be/QodGxD19_as

Tujuan eksplorasi kami di sini adalah untuk lebih memahami bagaimana kami saat ini Gas Mesin Ajaib. Bagaimana sebenarnya kami mendanai inovasi ilmiah dan komersialisasi? Dari sana, kami akan melihat gagasan, teknologi, dan proyek-proyek yang berupaya untuk mengubah proses ini.

Mari kita telusuri beberapa inovasi dalam pendanaan ilmiah dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari modal swasta hingga kripto hingga membangun institut riset yang sepenuhnya baru yang bertujuan pada hal-hal yang tidak diketahui dalam pemahaman ilmiah kita.

Kami akan menjelajahi:

• Pandangan umum tentang pendanaan ilmiah saat ini
• Kasus Penggunaan Web3 yang Mematikan
• Gas Lebih Cepat, Bantuan Lebih Cepat
• Menggunakan metode Bucky penuh (membangun dari awal)

Pandangan umum pendanaan ilmiah saat ini

Bagaimana sebenarnya struktur Miracle Machine saat ini?

Hampir semua disiplin ilmiah dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori organisasi yang kasar:

1. Institusi akademik (universitas, institut penelitian nirlaba, dll.)
2. Start-up
3. Perusahaan (perusahaan matang dengan laboratorium R&D)

Mari kita lihat bagaimana biomedis bekerja agar lebih konkret. Dengan anggaran tahunan sekitar $45 miliar, National Institutes of Health (NIH) adalah badan 800-pound gorilla dalam pendanaan penelitian biomedis. Lembaga pemerintah lain seperti National Science Foundation, yang memiliki anggaran tahunan sekitar $8 miliar, juga merupakan badan pendanaan kunci. Badan-badan pemerintah besar ini memberikan uang kepada Principal Investigators (PI) yang mengajukannya melalui berbagai mekanisme hibah yang berbeda. PI biasanya adalah profesor di universitas riset atau sekolah kedokteran yang menjalankan laboratorium. Penelitian sebenarnya dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana, sarjana pascadoktoral sementara (postdoc), dan beberapa staf profesional, sementara PI bertindak sebagai manajer.

Struktur pendanaan hierarkis dan organisasi ini bukan satu-satunya cara kami melakukan ilmu laboratorium. Kimiawan dan mikrobiologis brilian Louis Pasteur (yang diambil dari namanya untuk proses pasteurisasi) dengan telaten melakukan banyak eksperimennya sendiri (di atas) dengan bantuan asisten laboratorium. Ini sebenarnya bagian penting dari prosesnya: dia melatih dirinya untuk memiliki pikiran yang "siap" untuk memperhatikan hasil-hasil bahkan yang halus dalam eksperimennya. Sekarang, menjadi bahan lelucon umum untuk "berhati-hati ketika PI berada di laboratorium" karena keterampilan eksperimental mereka yang berkarat.

Emily Noël@noelresearchlabSelanjutnyaPI level dalam sindrom laboratorium - Saya mungkin saja telah mencabut pintu freezer secara langsung.

https://x.com/noelresearchlab/status/1171376608437047296

Sulit untuk menentukan kapan peralihan ke sistem laboratorium modern terjadi, tetapi titik balik utama adalah Perang Dunia II. Mengingat pentingnya Proyek Manhattan dalam upaya perang, pendanaan ilmu pengetahuan mengalami peralihan penting: tidak lagi hanya tentang mendukung kegiatan intelektual - pendanaan ilmu pengetahuan memiliki konsekuensi langsung terhadap keamanan nasional dan pertumbuhan ekonomi. Ide-ide ini terbaik diwakili dalam laporan yang berjudul Sains - Batas Tak Terbatasoleh Vannevar Bush pada tahun 1945.

Pada tahun-tahun berikutnya, banyak lembaga penelitian ilmiah dan biomedis kami saat ini muncul. Jumlah sekolah kedokteran AS telah berlipat ganda sejak Perang Dunia II. Jumlah posisi fakultas meningkat sebesar 400% antara tahun 1945 dan 1965. Sains bukan lagi panggilan intelektual soliter, itu semakin menjadi perusahaan tim yang didanai oleh hibah pemerintah. Ini umumnya disebut sebagai meningkatnya "birokratisasi ilmu pengetahuan."

Jadi, roda gigi utama pertama dalam Miracle Machine adalah laboratorium penelitian yang didanai pemerintah.

Labs bertanggung jawab untuk membangun penjelasan dasar tentang dunia yang membuatnya mungkin untuk mengubahnya. Komersialisasi ilmu dilakukan melalui perusahaan spinout yang menggabungkan properti intelektual (IP) tertentu yang memiliki potensi untuk diterjemahkan. Spinout ini didanai oleh VCs, yang pada gilirannya sebagian besar didanai oleh Limited Partners (LPs). LPs adalah lembaga seperti endowment universitas, dana pensiun, dan kantor keluarga.

Ini adalah gigi kedua dari Miracle Machine: startup dan spinout universitas yang didukung oleh modal swasta.

Startup bioteknologi utamanya berfokus pada memperluas dan mengekspansi ilmu awal yang mereka terapkan, dan melewati proses yang sulit dan panjang untuk mendapatkan persetujuan obat baru. Perjalanan ini tidak berakhir pada persetujuan. Obat-obatan harus diproduksi, dipasarkan, dan dijual di seluruh dunia. Tahap perjalanan ini dilakukan oleh perusahaan farmasi, banyak di antaranya adalah korporasi global besar yang telah ada selama lebih dari satu abad, dalam beberapa kasus bahkan sebelum Food and Drug Administration (FDA), yang mengawasi persetujuan obat. Alih-alih membuat obat mereka sendiri, perusahaan farmasi utamanya membeli aset dari perusahaan bioteknologi, yang seringkali melibatkan akuisisi seluruh perusahaan.

Perusahaan riset dan pengembangan besar seperti Big Pharma adalah roda gigi utama ketiga dari Mesin Ajaib kita saat ini.

Mesin ini benar-benar telah menghasilkan mukjizat.

Kisah Genentech hanyalah satu contoh. Pekerjaan akademis yang pionir dilakukan di Stanford diubah menjadi perusahaan yang didukung oleh modal ventura. Perusahaan ini berhasil menggunakan rekayasa genetik untuk mengubah sel bakteri menjadi pabrik insulin mikroskopik - secara dramatis mengurangi kelangkaan obat penting. Pada tahun 2009, Genentech bergabung dengan perusahaan farmasi raksasa Swiss Roche dalam kesepakatan senilai 47 miliar dolar yang menjanjikan skala global.

Kisah itu tidak berhenti di situ. Terobosan seperti terapi berbasis sel dan pengeditan gen CRISPR masih bergerak dari laboratorium akademik ke klinik. Teori dan model baru masih dikembangkan di laboratorium akademik, dan perusahaan masih dibentuk dan didanai berdasarkan kemajuan paling menjanjikan. Farmasi masih bertindak sebagai pembeli dan distributor global utama. Sistem telah mencapai keseimbangan stabil antara berbagai pelakunya.

Meskipun Miracle Machine telah mengubah dunia kita menjadi lebih baik, tantangan sistemik muncul seiring waktu. Tujuan kami dalam menyajikan pandangan menyeluruh tentang sistem saat ini adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap beberapa masalahnya dan memiliki konteks untuk memahami proyek-proyek baru yang berupaya menanganinya.

Badan pendanaan besar seperti NIH telah menjadi semakin birokratis dari waktu ke waktu, dengan bias inheren terhadap pendanaan pekerjaan yang lebih konservatif dan inkremental. Kami cukup yakin tidak ada yangbenar-benarberpikir bahwa para ilmuwan seharusnya menghabiskan hingga 40% waktunya untuk menelusuri kertas kerja pemerintah yang padat. Ketika proses pendanaan menjadi semakin kompleks dan didorong oleh komite, menjadi lebih sulit bagi arah penelitian baru dan menjanjikan untuk mendapatkan dukungan.

NIH juga telah mengembangkan ketertarikan pada proyek-proyek “Big Science” di mana bagian-bagian studi besar dirangkai untuk mendanai proyek-proyek di luar lingkup yang dapat dicapai oleh lab-lab individu. Pada prinsipnya ini tampak penting, namun jenis proyek ini telah menghasilkan hasil yang bervariasi, dan memerlukan sumber daya yang seharusnya digunakan untuk mendanai lab-lab yang berfokus pada penemuan ilmiah dasar. Seperti yang dikemukakan oleh ahli biologi Berkeley Michael Eisen, “biologi besar bukanlah anugerah bagi sains penemuan individual. Ironisnya, dan tragisnya, ini muncul sebagai ancaman terbesar bagi kelangsungan eksistensinya.”

Perubahan struktural dalam skala besar terhadap pendanaan riset pemerintah telah membentuk dan membatasi jenis masalah ilmiah yang dapat diteliti oleh para peneliti. Pergantian tongkat estafet antara universitas dan startup juga menjadi lebih kompleks. Pada tahap terjemahan, istilah untuk spinout universitas terbukti bervariasi secara luas, dalam beberapa kasus merusak perusahaan sebelum mereka bahkan mulai beroperasi. Universitas sangat terdorong untuk menjaga IP mereka, yang dapat menyebabkan persyaratan yang lebih buruk bagi para ilmuwan yang menghasilkan karya, dan bahkan dapat mengakibatkan persyaratan yang tidak menguntungkan sehingga menyebabkan investor kehilangan minat dalam mendanai upaya terjemahan.

Badan pemerintah bukanlah satu-satunya bagian dari sistem dengan titik buta pendanaan. Modal ventura secara inheren dibatasi dalam hal apa yang dapat mereka pendanaan—perusahaan harus memiliki potensi untuk menjadi keluaran besar $1M+ agar matematika cukup masuk akal bagi mereka untuk berinvestasi. Tidak semua teknologi atau barang publik menghasilkan jenis pengembalian ini, terutama dalam skala waktu di mana investor dibatasi untuk beroperasi. Segmen masyarakat yang sangat sempit memiliki kesempatan untuk menghasilkan kekayaan nyata dari mendukung investasi swasta ini sebagai investor yang diakreditasi, yang lebih mempercepat ketimpangan.

Perusahaan farmasi juga dibatasi oleh struktur keuangan dan insentif mereka. Insentif yang jelas adalah untuk mengembangkan atau memperoleh obat dengan pasar yang sebesar-besarnya, sambil meminimalkan biaya riset dan pengembangan. Ini memutarbalikkan seluruh pipa dalam cara yang suboptimal, yang memiliki konsekuensi nyata: "tidak ada atau sangat sedikit produk dalam pipa untuk mengatasi resistensi antimikroba, tuberkulosis, dan ketergantungan opioid meskipun kebutuhan yang signifikan dan beban penyakit. Sebaliknya, banyak produk baru adalah versi baru dari produk yang sudah ada yang menawarkan perubahan kecil pada obat yang sudah ada."

Jadi di mana seharusnya kita mengharapkan untuk mencari ide-ide dan pendekatan baru?

Tidak mungkin solusi radikal akan datang dari para pemimpin institusi saat ini, yang diin sentif untuk mempertahankan sistem di dalamnya. Tempat yang menarik untuk mencari ide baru adalah dengan mengeksplorasi proyek sampingan yang sedang dikejar oleh para ilmuwan kreatif. Seperti yang dikatakan oleh Paul Graham tentang ide startup besar, "ide terbaik hampir selalu harus dimulai sebagai proyek sampingan karena mereka selalu sangat berbeda, sehingga pikiran sadar Anda benar-benar akan menolak mereka sebagai ide untuk perusahaan."

Ketika mengambil pendekatan ini, sulit untuk mengabaikan ekspansi aktivitas yang stabil dalam komunitas Sains Terdesentralisasi.

Kasus Penggunaan Web3 Pembunuh

Secara pribadi, sikap awal saya (Elliot di sini) terhadap web3 sangat skeptis. Sebagai seorang ilmuwan dan insinyur, salah satu fokus inti saya adalah menggunakan kekuatan luar biasa dari teknologi web2 - database sentral yang efisien, server cepat, browser modern yang kuat - untuk membangun alat penelitian mutakhir bagi para ilmuwan. Penilaian yang terukur dan teknis seperti kesan pertama Moxie Marlinspike tentang web3 telah menjadi dasar pemikiran saya tentang ruang ini.

Namun seiring waktu, saya telah menjadi seorang optimis berhati-hati - ironisnya tepat di sekitar awal terjadinya crash pasar kripto dan peningkatan skeptisisme terhadap web3. Mengapa? Karena saya telah berbicara dengan orang-orang pintar seperti Packy, Jocelynn, dan beberapa pendiri terkemuka di bidang ini, saya menjadi sangat tertarik dengan apa yang mungkin diunggulkan oleh rangkaian protokol, alat, dan gagasan baru ini. Kami sedang mengamati eksperimen sosial penting yang berupaya untuk menetapkan mode kolaborasi dan organisasi baru. Dari pengalaman langsung saya dalam ilmu pengetahuan akademis, saya tahu bahwa lembaga penelitian kita dapat mengambil manfaat dari perubahan terhadap status quo.

Pembaca Not Boring kemungkinan besar sudah akrab dengan debat Kasus Penggunaan Web3 raksasa yang pemimpin pemberani kami, Packy, baru-baru ini temui. Salah satu kekuatan nyata dari Web3 adalah bahwa ia menawarkan seperangkat alat baru untuk menciptakan instrumen keuangan. Seperti yang dikemukakan oleh Michael Nielsen, "instrumen keuangan baru dapat, pada gilirannya, digunakan untuk membuat pasar baru dan memungkinkan bentuk perilaku manusia kolektif yang baru."

Bagaimana jika salah satu aplikasi pembunuh dari tumpukan alat baru ini adalah untuk secara radikal meningkatkan proses pendanaan ilmiah?

Seperti yang telah kita sorot sejauh ini, pendanaan ilmiah sebelumnya jatuh ke dalam sekitar dua kategori: pendanaan publik atau swasta. Ketika investor kripto mulai menghasilkan kekayaan yang serius, sebuah kategori ketiga muncul, dan banyak investor baru ini ingin mengalokasikan uang mereka dengan baik.

Hal ini sendiri layak untuk dipertimbangkan sejenak. Perluasan crypto telah menciptakan jenis miliarder baru, dengan pemilihan yang kuat terhadap mereka yang bersedia menjadi pengguna awal dari sistem keuangan yang benar-benar baru. Seperti yang telah dikemukakan oleh Tyler Cowen, ini dapat mengubah filantropi, karena para elit teknis baru ini akan memiliki nafsu yang lebih besar untuk "proyek aneh dan berdiri sendiri." Kita sudah melihat dinamika ini berlangsung, dengan investasi besar dalam proyek-proyek ilmu kepanjangan usia baik dari Vitalik Buterin maupun Brian Armstrong.

Perbedaannya tidak hanya terisolasi pada lahirnya kelas investor dan filantropis muda dan lebih teknis. Teknologi Web3 digunakan untuk memperkuat fokus pada pendanaan proyek ilmiah baru dan aneh. Saat ini, mekanisme pendanaan baru termasuk penjualan token dan crowdfunding yang didukung oleh crypto sedang membuka jalan bagi cara baru untuk mendanai proyek.

Pendanaan kolektif secara tradisional telah menjadi tantangan bagi riset ilmiah, namun kriptopendanaan bersama mungkin sedang mengubah hal itu. Sebuah rangkaian protokol terbuka dan alat baru telah muncul yang ditujukan untuk memperluas pendanaan barang publik. Salah satu contohnya adalah Gitcoin, merupakan sebuah organisasi yang misinya adalah membangun dan mendanai barang publik. Setiap kuartal, mereka melakukan rangkaian pendanaan yang didukung oleh para donor besar seperti Vitalik Buterin. Inovasi menyenangkan di sini adalah bahwa hibah-hibah ini di-match secara kuadratik - artinya jumlah donor memiliki dampak yang lebih besar untuk pencocokan daripada jumlah yang didonasikan. Dalam rangkaian hibah GR15 terbaru, Ilmu Pengetahuan Terdesentralisasi (DeSci) dimasukkan sebagai salah satu dari empat kategori dampak—sekali lagi menyoroti minat yang meningkat dalam penelitian ilmiah di ruang Web3.

Putaran hibah GitcoinGR15

https://x.com/umarkhaneth/status/1575147449752207360

Putaran DeSci menerima sumbangan dari 2.309 kontributor unik, mendukung 83 proyek, dan mengumpulkan total $567.983. Sejumlah besar donor menarik memberikan dana untuk sumbangan yang sejajar; di antaranya, Vitalik Buterin (co-founder Ethereum), Stefan George (co-founder dan CTO Gnosis), Protocol Labs, dan... Springer Nature.

Komunitas sains meminjam inovasi teknologi blockchain lainnya: Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAOs).

Seperti yang telah dijelaskan oleh Packy sebelumnya, DAO adalah inovasi dalam tata kelola web3. Sebuah DAO berjalan "pada blockchain dan memberikan kekuatan pengambilan keputusan kepada pemangku kepentingan daripada eksekutif atau anggota dewan." Mereka "otonom" dalam artian mereka bergantung pada protokol perangkat lunak, tercatat pada blockchain yang dapat diakses publik, dan "memicu tindakan jika kondisi tertentu terpenuhi, tanpa perlu campur tangan manusia."

Sama seperti kasus Gitcoin dan pendanaan kuadratik, salah satu kasus penggunaan awal yang paling menarik untuk DAO telah menjadi percepatan pembangunan dan pendanaan komunitas ilmiah. Telah terjadi jenis ledakan Kambrium sehubungan dengan DAO ilmiah selama setahun terakhir. Berikut adalah gambaran singkat beberapa DAO dan proyek di ruang ini:

UltraRare Bio mengkurasi dan memperbarui gambaran DeSci ini pada tanggal 13 Oktober 2022

Jika kita memikirkan ilmu pengetahuan tradisional sebagai pendekatan 'atas ke bawah' yang terjadi di pusat universitas yang mapan dan sangat terpusat, DAO ilmu pengetahuan menunjukkan peningkatan dalam pengembangan ilmiah 'dari bawah ke atas'. Banyak dari komunitas yang terlihat dalam lanskap ini terbentuk ketika kelompok orang mengadopsi tujuan bersama - untuk memajukan penelitian seputar pertanian atau kerontokan rambut (misalnya). Dan ini bukan hanya forum ala Reddit untuk diskusi; kebanyakan DAO mengandung kelompok kerja khusus, seringkali mencampurkan para ahli dengan ilmuwan amatir untuk bekerja pada tugas-tugas seperti tinjauan literatur baru untuk area minat mereka atau menilai proyek-proyek untuk pendanaan.

Salah satu janji awal DeSci adalah demokratisasi akses pendanaan; pada dasarnya, penelitian yang sebaliknya akantidakmendapatkan pendanaan, sekarang sedang didanai. Tetapi apakah itu benar dalam proyek-proyek yang telah menerima pendanaan dari komunitas seperti kelompok arus VitaDAO? Di antara proyek-proyek yang terdaftar sebagai yang didanai di situs web mereka, hibah sekitar $200-300K telah dialokasikan kepada beberapa peneliti di universitas.

Apakah penyelidik yang menerima pendanaan dari VitaDAO berbeda dengan mereka yang menerima pendanaan tradisional dari NIH? Dalam kasus Dr. Evandro Fang, yang proyeknya yang mempelajari aktivator mitofagi baru-baru ini menerima investasi sebesar $300 ribu dari VitaDAO, karyanya telah didanai oleh beberapa hibah NIH dan pemerintah lainnya sesuai dengan CV-nya. Argumen lain untuk kebaruan pendekatan VitaDAO adalah bahwa kecepatan dengan mana hibah ini ditinjau dan didanai oleh komunitas mereka lebih cepat daripada NIH, misalnya, meskipun penerima hibah memiliki tingkat tumpang tindih yang tinggi.

Sejauh ini, proyek crowdfunding seperti Gitcoin dan organisasi seperti VitaDAO di komunitas DeSci telah menetapkan pandangan mereka untuk mempercepat dan menyederhanakan proses pendanaan penelitian dasar. Proyek lain telah mulai menargetkan kekurangan industri biopharma yang telah kami soroti, seperti pengembangan obat penyakit langka.

Salah satu titik penjualan awal untuk ruang DeSci adalah bahwa itu bisa memajukan terapi untuk populasi pasien yang kurang dilayani, seperti mereka yang menderita gangguan ultra-langka. Biasanya, perusahaan bioteknologi tradisional tidak mengejar pengembangan obat untuk populasi kecil pasien karena mereka tidak berpotensi mendapatkan cukup uang dari produk akhir untuk membenarkan biaya tinggi dari R&D klinis. Namun, tim global dan terdesentralisasi sedang memajukan identifikasi obat yang dipakai ulang untuk pasien penyakit langka. Contohnya termasuk Perlara dan Phage Directory, yang sama sekali tidak mengandalkan teknologi blockchain namun tentu mendukung teori bahwa pengetahuan dari jaringan terdesentralisasi dapat memajukan penyembuhan.

Adapun organisasi di blockchain, Vibe Bio adalah perusahaan baru yang mengadopsi web3 sebagai cara untuk menemukan 'setiap obat untuk setiap komunitas'. Pendiri Vibe, Alok Tayi dan Joshua Forman, berencana untuk membangun protokol web3 untuk membentuk DAO komunitas pasien yang dapat memiliki dan mengelola pengembangan obat mereka. Ini adalah inovasi yang menarik dalam ruang di mana komunitas pasien telah mengatur diri mereka sendiri selama beberapa dekade, tetapi di mana perusahaan biasanya memiliki data dan aset. Hal ini menimbulkan risiko bagi yayasan pasien yang sering kali memberikan pendanaan dalam bidang ilmu pengetahuan. Perusahaan yang sama ini dapat memilih untuk menghentikan proyek-proyek ini, seperti yang terjadi pada program Leigh Syndrome baru-baru ini di Taysha Gene Therapies.

Vibe baru-baru ini mengumpulkan $12 juta dari VC tradisional, termasuk Not Boring Capital; sinyal positif bahwa menghubungkan komunitas pasien melalui DAO bisa menjadi proses yang menguntungkan untuk pengembangan obat penyakit langka. Pendiri Alok Tayi terinspirasi untuk memulai Vibe setelah putrinya lahir dengan penyakit yang tidak memiliki obat. Dalam wawancara untuk podcast Not Boring, Tayi menawarkan hal berikut ketika ditanya “kenapa web3?”

Ambisi kami adalah... untuk menciptakan pendekatan infrastruktur dengan cara yang kami bisa mengatasi potensi semua penyakit yang diabaikan dan diabaikan. Dan jadi yang diperlukan adalah kita pertama kali berpikir tentang solusi teknologi dan tata kelola yang memungkinkan kami memiliki skalabilitas partisipasi yang tak terbatas, tetapi juga sumber modal yang sepenuhnya baru yang tertarik untuk mengambil langkah besar dan mencapai hal-hal besar. * Kendala usaha bioteknologi ... mendorong mereka untuk melakukan investasi yang sedikit lebih konservatif daripada aperture penyakit yang lebih luas. Aspek lain yang juga akan saya sorot di sini adalah ketika Anda melihat pendekatan lain yang bisa dilakukan orang ini baik itu amal, lembaga akademik, atau bahkan C Corp atau LLC ... akhirnya ada batasan inheren dalam hal jumlah modal, jenis keahlian, serta jumlah pemilik dan peserta yang sebenarnya bisa Anda miliki dalam proses tersebut. Dan jadi lagi, ambisi kami di Vibe, misi kami adalah untuk menemukan setiap obat untuk setiap komunitas dan bukan hanya 250 investor terakreditasi, atau pembeli yang memenuhi syarat yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam jenis institusi tradisional seperti ini.*

Selain hibah kripto dan DAO, ada banyak gagasan tambahan dan baru yang sedang dieksplorasi untuk cara menerapkan tokenomics ke dalam ilmu pengetahuan dan memperbaiki beberapa kelemahannya. Di antara strategi-strategi ini adalah IP-NFT; pada dasarnya kepemilikan intelektual yang terikat pada token non-fungible. Bukti konsep pertama untuk aset biopharma ini diinisiasi oleh perusahaan bernama Molecule. Harapan mereka adalah untuk membuat 'bazaar terbuka untuk pengembangan obat'.

Gabungan web3 dengan ilmu pengetahuan sangat awal; waktu akan menunjukkan bagaimana eksperimen baru dalam pembiayaan, kepemilikan, dan organisasi ilmu pengetahuan akan berkembang. Kami optimis bahwa meskipun blockchain bukanlah jawaban atas krisis dalam ekosistem ilmiah, setidaknya ini telah menyegarkan percakapan tentang apa yang perlu diperbaiki dan mulai mendistribusikan bentuk likuiditas baru ini ke salah satu kasus penggunaan terbaik.

Gas Lebih Cepat, Hibah Cepat

Eksperimen dalam Ilmu Terdesentralisasi telah menunjukkan bahwa komunitas Web3 memiliki nafsu yang besar untuk mendanai penelitian ilmiah dan terjemahan komersial. Hal ini tidak boleh dianggap enteng. Sementara NIH memiliki anggaran tahunan sebesar $50 miliar, tetap membutuhkan upaya politik yang mendalam untuk mencoba meyakinkan pembayar pajak Amerika untuk meningkatkan ukuran dan ruang lingkup pengeluaran ilmu pengetahuan. Dengan perbedaan antusiasme yang besar ini, memungkinkan untuk membayangkan dunia di mana pasar kripto senilai $1 triliun menghabiskan lebih banyak dana daripada pemerintah AS untuk pendanaan ilmiah.

Di luar dunia kripto, para filantropis teknologi juga telah menargetkan beberapa ketidakefisienan utama dalam sistem pendanaan ilmiah modern kita. Salah satu contoh yang menonjol adalah bagaimana pendanaan darurat diterapkan selama pandemi. Bahkan ketika dihadapkan dengan keadaan darurat global, NIH menunjukkan ketidakmampuan untuk menyimpang dari struktur pendanaannya yang kaku:

Proses rumit yang perlu diikuti ilmuwan untuk mendapatkan pendanaan darurat NIH selama pandemi

https://x.com/patrickc/status/1399795033084096512

Untuk lebih cepat mendanai proyek, proyek Fast Grants lahir. Diinisiasi oleh Emergent Ventures dan didukung oleh sejumlah pemimpin teknologi terkemuka termasuk Elon Musk, Paul Graham, dan Collison Brothers, proyek ini bertujuan untuk secara dramatis mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memulai proyek penelitian terkait COVID-19 yang penting. Argumen mereka sederhana: “Mekanisme pendanaan ilmiah terlalu lambat pada saat normal dan mungkin terlalu lambat selama pandemi COVID-19. Fast Grants adalah upaya untuk memperbaiki hal ini.”

Ada pelajaran penting di sini yang memerlukan refleksi kembali pada model mental kita tentang bagaimana NIH bahkan ada pada awalnya. Seperti yang telah kita lihat sejauh ini, sistem pendanaan saat ini sebagian besar dirancang oleh visioner Vannevar Bush, anggota kunci National Defense Research Committee (NDRC) yang memberikan hasil yang cepat selama Perang Dunia II. Bagian dari misi Fast Grants adalah untuk memungkinkan kembali ke sistem yang mampu efisiensi yang diadvokasi sendiri oleh Bush. Dalam memoarnya, Bush mengingat bahwa “dalam seminggu NDRC dapat meninjau proyek. Keesokan harinya direktur dapat memberikan izin, kantor bisnis dapat mengirimkan surat kesepakatan, dan pekerjaan sebenarnya dapat dimulai.”

Program ini dimulai untuk mempercepat penelitian untuk memahami COVID-19 selama pandemi global, tetapi model ini tampaknya memiliki daya tarik di luar kasus penggunaan ini. Dalam sebuah artikel untuk Future, Tyler Cowen, Patrick Hsu, dan Patrick Collison mencermati beberapa hasil dari proyek ini:

Kami mengharapkan untuk menerima paling banyak beberapa ratus aplikasi. Namun, dalam seminggu, kami memiliki 4.000 aplikasi serius, dengan hampir tidak ada spam. Dalam beberapa hari, kami mulai mendistribusikan jutaan dolar hibah, dan, sepanjang tahun 2020, kami mengumpulkan lebih dari $50 juta dan memberikan lebih dari 260 hibah. Semua ini dilakukan dengan biaya kurang dari 3% biaya overhead Mercatus, berkat sebagian infrastruktur yang disusun untuk Emergent Ventures, yang juga dirancang untuk membuat hibah (non-biomedis) dengan cepat dan efisien.

Dengan luar biasa, hibah yang diterima mendapatkan pendanaan dalam waktu 48 jam. Putaran pendanaan kedua akan menyusul dalam dua minggu. Penerima diharuskan untuk mempublikasikan akses terbuka dan membagikan pembaruan bulanan satu paragraf.

Di antara temuan menarik, banyak pelamar berasal dari universitas-universitas ternama, kelompok yang dianggap oleh penyelenggara sudah didukung dengan baik oleh hibah gaya NIH tradisional. Dan 64% dari penerima hibah yang disurvei mengatakan bahwa penelitian tersebut tidak akan terjadi tanpa Fast Grant. Lagi-lagi dari Collison, Cowen dan Hsu:

Fast Grants mengejar buah yang mudah diambil dan memilih taruhan yang paling jelas. Yang tidak biasa adalah bukan kecerdikan dalam menghasilkan hal-hal cerdas untuk didanai, tetapi hanya menemukan mekanisme untuk benar-benar melakukannya. Bagi kami, ini menunjukkan bahwa mungkin terlalu sedikit administrator cerdas di institusi-institusi utama yang dipercayai dengan anggaran fleksibel yang dapat dialokasikan dengan cepat tanpa memicu birokrasi atau konsensus yang didorong oleh komite.

Hibah cepat adalah metode yang sedang diperjuangkan oleh beberapa organisasi. Di antaranya adalah Hibah Impetus untuk penelitian umur panjang, didirikan dan dipimpin oleh Thiel Fellow 22 tahun Lada Nuzhna. Putaran awal mendanai 98 hibah dengan tujuan mempercepat penelitian tentang biomarker penuaan, memahami mekanisme penuaan, dan meningkatkan terjemahan penelitian ke klinik. Meskipun salah satu tujuan yang dinyatakan dari program ini adalah untuk mendanai penelitian yang sebaliknya akan terlewat oleh sumber tradisional, daftar penerima hibah termasuk beberapa peneliti umur panjang yang sudah mapan, dan tingkat penerimaan sebenarnya lebih ketat daripada NIH (15% untuk Hibah Impetus vs ~20% dari NIH). Perlu dicatat satu aspek berharga dari jenis eksperimen ini: ini mungkin mendorong NIH untuk mengadopsi dan memperluas beberapa strategi baru yang paling menjanjikan. Rapid Acceleration of Diagnostics (RADx) diluncurkan oleh NIH sekitar waktu yang sama dengan Hibah Cepat dimulai.

Akan menarik untuk membandingkan, dalam beberapa tahun mendatang, seberapa cepat hibah dapat mengubah susunan orang-orang yang dapat melakukan penelitian dan jenis hasil yang diberikan oleh para peneliti ini. Proyek-proyek yang berbeda ini menyoroti dua tren menarik.

Pertama, selain pasar kripto, generasi baru dermawan teknologi telah menunjukkan minat yang sungguh-sungguh dalam mendanai ilmu pengetahuan dengan cara baru.

Kedua, terkadang kurang lebih.

Saat kita menjelajahi bentuk pembiayaan baru, layak diakui bahwa menulis proposal hibah seharusnya menjadi hal sekunder dibandingkan dengan melaksanakan ilmu pengetahuan. Terkadang, solusi terbaik adalah dengan cepat mengevaluasi dan mendanai proposal yang paling menjanjikan serta tidak menghalangi kemajuan.

Penuh Bucky (membangun dari dasar)

Sejauh ini, kami telah menggambarkan cara lembaga-lembaga saat ini beroperasi secara umum, dan telah melihat cara pasar kripto, teknologi Web3, dan dermawan teknologi telah memberikan sumbangan pada lanskap pendanaan ilmiah. Sekarang kita hidup di dunia di mana Vitalik Buterin menjadi penopang pendanaan kuadratik untuk proyek-proyek ilmiah, dan saudara-saudara Collison mendukung mekanisme hibah dengan biaya overhead rendah untuk mengatasi ketidakefisienan pemerintah. Ide-ide baru ini sedang dieksplorasi untuk mempercepat dan memperluas Miracle Machine dengan cara yang menarik dan penting.

Dengan semua upaya baru ini, muncul pertanyaan menarik: bagaimana jika beberapa masalah dalam pendanaan ilmiah tidak dapat diselesaikan secara murni dengan sumber modal atau mekanisme pendanaan baru?

Pada akhirnya, institusi ilmiah saat ini mewakili sebagian kecil dari seluruh ruang struktur organisasi yang mungkin. Mesin Ajaib yang kita miliki adalah produk sampingan dari kumpulan tekanan dan gagasan sejarah yang sangat spesifik. Beberapa ide pendanaan baru yang sedang dieksplorasi saat ini membutuhkan pembangunan seperangkat institusi ilmiah abad ke-21 yang benar-benar baru. Dengan kata lain, mereka menjadikan filsafat Buckminster Fuller sebagai pegangan dan mengeksplorasi cara baru untuk mendanai dan mengorganisir ilmu pengetahuan dari awal.

Bagaimana kabar yang baru di kehidupan nyata (IRL)institusi-institusi yang dibentuk untuk memecahkan keterkaitan yang hilang dalam ilmu pengetahuan?

Salah satu pendekatan adalah organisasi penelitian berfokus (FROs), jenis lembaga baru yang didedikasikan untuk menyelesaikan tantangan ilmiah yang difokuskan seperti neurotech bluesky atau umur panjang. Area fokus lain yang diusulkan untuk FROs termasuk mengidentifikasi antibodi untuk setiap protein, KI untuk matematika, dan mengembangkan transplantasi organ super-tahan lama. Ide sentral dari model FRO adalah bahwa jenis proyek ilmiah ini jatuh ke dalam semacam kekosongan institusional. Mereka terlalu intensif modal dan berorientasi tim untuk akademisi, namun berada di luar lingkup startup atau perusahaan karena lebih bersifat kebaikan publik daripada produk yang jelas dengan nilai komersial. FRO bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut:

Convergent Research didirikan bersama oleh Adam Marblestone dan Anastasia Gamick untuk memulai FRO baru. Musim semi lalu, CR mengadakan lokakarya metascience, mengumpulkan kepala institut, pembuat kebijakan dari DC dan Inggris, dan pemimpin pemikiran dalam bentuk penulis dan perubahan umum dalam arena metascience. Tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana organisasi baru dapat meningkatkan kemajuan ilmiah.

Sebuah tema umum di antara presentasi para peserta adalah bahwa ada sesuatu yang telah berjalan tidak semestinya dengan ekosistem ilmiah. Untuk merangkum hipotesis kerja: model utama penelitian berbasis universitas yang diterbitkan di jurnal ilmiah tradisional sedang menciptakan ekosistem yang rapuh yang membutuhkan gangguan.

Dalam satu presentasi oleh Ilan Gur, CEO Activate.org (sekarang CEO Aria Research), kami ditunjukkan diagram lingkaran untuk distribusi pendanaan penelitian dari waktu ke waktu.

Grafik ini menunjukkan sesuatu yang benar-benar menarik. Restrukturisasi besar-besaran pendanaan ilmiah setelah Perang Dunia Kedua yang telah kita singgung sebelumnya bersamaan dengan pergeseran utama dalam komposisi lembaga ilmiah kita. Pendanaan penelitian dasar di Amerika Serikat telah beralih dari pendanaan utama laboratorium federal (1953, bagian kiri diagram lingkaran), menjadi pendanaan utama penelitian berbasis universitas (2020, bagian kanan diagram lingkaran). Mungkin pergeseran pendanaan ke arah universitas menjadi salah satu penyebab dari beberapa kekurangan dalam ekosistem saat ini?

Dalam presentasi lain, kami menonton klip video ilmuwan berbicara tentang keajaiban pengaturan di Institut Santa Fe.

“Cara yang kami lakukan di Santa Fe Institute adalah melarikan diri dari masyarakat; membangun komunitas di pegunungan, di bawah bayangan bom atom.” –David Krakauer, Presiden, Santa Fe Institute.

Intimasi dan estetika lingkungan ini sangat memabukkan. Institut Santa Fe mewakili sebuah perubahan nyata dari struktur institusional konvensional universitas penelitian—dan sebagai hasilnya, memiliki budaya uniknya sendiri. Tempat bagi para ilmuwan pemberontak untuk mengejar ide-ide paling berani dan unik mereka. Saat menonton video, kami bertanya-tanya: bagaimana kita bisa membangun lebih banyak tempat seperti ini? Apa yang diperlukan untuk mendesain ruang yang mampu memelihara para Feynman atau Einstein berikutnya di dunia? Seberapa besar timnya? Seperti apa kepemimpinannya?

Banyak dari para perubahan ilmu meta atau ilmuwan pemberontak mengikuti Prinsip Buckminster Fuller dengan membangun lembaga-lembaga baruIRL.

Di antara lembaga yang memimpin tuduhan adalah Arcadia Science, yang dipimpin oleh Seemay Chou dan Prachee Avasti. Arcadia adalah eksperimen terapan dalam metasains. Lembaga ini disusun sebagai perusahaan penelitian dan pengembangan, tetapi terutama berfokus pada ilmu pengetahuan dasar dan pengembangan teknologi. Bagian dari tesis inti adalah bahwa kita pada dasarnya telah salah memahami betapa berharganya ilmu dasar, terutama jika institusi dirancang untuk membantu para ilmuwan menerjemahkan pekerjaan mereka secara efisien ke dalam produk dan teknologi baru.

Dalam perjalanannya, Arcadia sedang bereksperimen dengan setiap bagian dari proses penelitiannya. Misalnya, mereka mengganggu status quo dalam ekosistem penerbitan ilmiah dengan tidak mengizinkan para ilmuwan mereka untuk menerbitkan di jurnal tradisional; sebaliknya mereka menerbitkan artikel seperti jurnal di situs web mereka lengkap dengan tautan ke deskripsi proyek, data, komentar, bahkan Tweets. Meskipun ini mungkin terlihat seperti poin yang halus, sebenarnya ini adalah keberangkatan yang sangat disengaja dari dinamika aneh dan sifat ekstraktif dari sistem penerbitan akademik yang ada. Mengeksperimen dengan penerbitan mandiri dapat mengarah pada perbaikan dalam bagaimana kode, data, dan hasil dibagikan dengan ilmuwan lain yang ingin membangun dari pekerjaan itu.

Eksperimen terapan menarik lainnya dalam membangun institusi adalah New Science. Organisasi ini pada dasarnya adalah ide dari penulis dan peneliti Alexey Guzey, yang menghabiskan setahun untuk menyusun posting blog klasik yang berjudul Bagaimana Ilmu Kehidupan Sebenarnya Bekerjamenjelajahi realitas lembaga biomedis kita saat ini. Salah satu pengamatan utama yang mengejutkan Alexey adalah kurangnya peluang pendanaan bagi para ilmuwan muda:

Seiring waktu, persentase pembiayaan ilmiah yang meningkat telah digunakan untuk mendukung para ilmuwan yang lebih senior (secara harfiah), sehingga semakin sulit bagi ilmuwan muda untuk mendapatkan pembiayaan awal untuk lab mereka. Grafik ini bahkan tidak menceritakan seluruh cerita: itu hanya mencerminkan kesulitan dalam memperoleh pendanaan untuk profesor muda. Ilmuwan muda yang mengejar gelar PhD atau fellowship pascadoktoral bahkan memiliki otonomi yang lebih sedikit — mereka pada dasarnya bekerja pada proyek-proyek yang profesor mereka dapatkan pembiayaannya. Sementara teknologi telah secara dramatis meningkatkan agensi bagi orang muda — memberi mereka jalan menuju mendirikan, membiayai, dan memimpin perusahaan mereka sendiri — akademisi muda seringkali tidak dapat benar-benar mengembangkan atau mendapatkan pendanaan untuk proyek mereka sendiri.

Salah satu tujuan inti dari Ilmu Baru adalah untuk mengisi kekosongan ini. Mereka telah meluncurkan program fellowship singkat untuk para ilmuwan muda mengejar ide dan proyek mereka sendiri. Seiring waktu, rencananya adalah untuk membuat fellowship yang lebih lama dan pada akhirnya institut independen yang menempatkan para ilmuwan muda kembali dalam kendali penuh atas pekerjaan mereka sendiri:

Seperti Arcadia, mereka akan mengejar berbagai eksperimen metailmu terapan di sepanjang jalan. Sebagai contoh, mereka meminta rekan-rekan berbagi esai tentang ide-ide mereka dan bekerja di Substack mereka—yang sebaiknya Anda pertimbangkan untuk berlangganan secara serius. Mereka juga mendanai lebih banyak penelitian dan tulisan tentang bagaimana lembaga ilmu kehidupan saat ini.sebenarnyakerja, seperti laporan besar mereka tentang NIH, atau esai Elliot tentang pendanaan perangkat lunak dalam ilmu kehidupan.

Salah satu kritik terhadap lembaga ilmiah baru ini sejauh ini adalah bahwa mereka sebagian besar bergantung pada dukungan para donor besar, seperti Eric Schmidt. Nadia Asparouhova telah mendokumentasikan beberapa cara di mana elit teknologi baru mengejar filantropi dalam ilmu kehidupan dalam beberapa tahun terakhir, dan ini tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Di luar Chan Zuckerburg Biohub, kita telah melihat peluncuran pusat ilmu kehidupan yang didukung oleh teknologi lainnya dalam pengumuman Arc Institute. Ada beberapa perdebatan di dalam ruang lembaga independen mengenai jenis pendanaan terbaik-apakah satu donor lebih baik bagi sebuah lembaga untuk memiliki kebebasan intelektual mutlak, dibandingkan dengan memiliki beberapa donor di mana keinginan dan kecenderungan para pendana mungkin terwujud dalam lembaga yang ditarik ke arah terlalu banyak arah?

Pertanyaan ini menyoroti perbedaan filosofis kunci antara Sains Terdesentralisasi dan banyak institusi baru yang muncul. Gerakan Sains Terdesentralisasi mencoba membangun protokol dan alat baru untuk memberikan kekuatan kepada jaringan ilmuwan dan teknolog yang tersebar untuk lebih efektif mengorganisir dan bertindak. Jika terdapat kesenjangan pembiayaan besar, mengapa membangun FRO? Mengapa tidak hanya membangun DAO baru dan biarkan komunitas ilmiah secara organik mencari cara untuk memecahkan masalah setelah mereka memiliki sumber daya?

Laura Minquini mengungkapkan keprihatinan tentang alokasi dana penelitian NIH yang tidak adil dalam kesehatan wanita dan penuaan reproduksi di X

https://x.com/LauraMinquini/status/1565409539364626433

Setelah beberapa dekade tanpa inovasi yang signifikan dalam pendanaan ilmiah atau pembangunan institusi, sekarang kita melihat semua eksperimen ini berjalan secara bersamaan. Seperti yang telah kita bahas, ilmu pengetahuan adalah salah satu usaha yang paling berharga dan produktif yang dilakukan oleh spesies kita, jadi seharusnya ada banyak ruang bagi gagasan dan sumber daya baru. Namun, kemungkinan akan ada beberapa persaingan antara pendekatan tersebut. Seperti yang disebutkan oleh Nadia, “Saya sangat tertarik untuk melihat ketegangan antara pendekatan teknologi dan kripto. Meskipun mereka berada pada tahap kematangan yang berbeda, pada tingkat yang tinggi, ini adalah dua eksperimen besar yang sedang berjalan pada saat yang sama.”

Kesimpulan

Ilmu pengetahuan adalah salah satu alat paling kuat yang kita miliki untuk membuat kemajuan sebagai spesies. Seperti yang dikemukakan oleh Packy, itu adalah proses yang secara mendasar optimis: "melakukan eksperimen untuk lebih memahami alam semesta mengasumsikan keyakinan bahwa kita dapat menemukan lebih dari yang kita sudah ketahui, dan menggunakannya untuk memperbaiki dunia." Kita memiliki keberuntungan yang mendalam untuk hidup di dunia yang dapat dijelaskan, dan mampu diubah dengan cara-cara baru seiring dengan peningkatan pengetahuan kita.

Karena peran sentral dari penelitian ilmiah dalam Perang Dunia Kedua, para pemimpin AS seperti Vannevar Bush merancang mesin pemerintah besar untuk meningkatkan pendanaan ilmiah di tingkat nasional. Sekarang kita hidup di dunia yang didukung oleh keajaiban yang dihasilkan mesin ini. Ada beberapa lapisan di atas sistem pendanaan federal yang luas kita yang diperlukan untuk akhirnya menghasilkan produk. Teknologi perlu dipisahkan dari universitas dan menerima pendanaan swasta tambahan. Spinouts ini juga perlu berinteraksi dengan serangkaian megakorporasi R&D yang lebih besar yang mengendalikan berbagai aspek penjualan dan komersialisasi.

Meskipun Mesin Keajaiban telah menghasilkan julukannya berkali-kali, kami telah menyoroti beberapa alasan mengapa sekarang perlu untuk bereksperimen dengan sistem ilmiah baru. Peningkatan birokrasi dari waktu ke waktu adalah hukum praktis Alam, dan NIH bukanlah pengecualian. Pikiran paling brilian kami sekarang menghabiskan hingga setengah waktunya untuk mengajukan aplikasi untuk hibah pemerintah yang kompleks yang dapat ditolak karena masalah kecil dengan jenis huruf. Seiring berjalannya waktu, pendanaan pemerintah telah terfokus pada proyek-proyek konservatif yang didorong oleh konsensus yang dipimpin oleh penyelidik senior.

Selera untuk perubahan jelas telah menjadi bagian dari Zeitgeist saat ini. Kami sekarang sedang menjalani ledakan Kambrian dari model pendanaan dan institusi baru untuk ilmu pengetahuan. Tujuan kami dalam pos ini adalah untuk membekali Anda dengan model mental tentang bagaimana sistem saat ini beroperasi, dan untuk memberikan panduan lapangan untuk eksplorasi lebih lanjut dari banyak eksperimen terapan yang menarik dalam metascience.

Jika Anda percaya bahwa ada kasus penggunaan untuk Web3 dan kami berhasil meyakinkan Anda bahwa pendanaan ilmu pengetahuan adalah salah satunya, Anda harus menuju ke DeSci Wiki dan mempertimbangkan untuk bergabung dengan proyek-proyek yang menarik bagi Anda. Jika Anda seorang ilmuwan yang mencari cara lebih cepat untuk mendanai proyek Anda, kami harap sumber daya yang telah kami jelaskan tentang hibah cepat akan berguna. Jika gagasan membantu membangun sebuah institusi ilmiah abad ke-21 yang baru terdengar seperti bisa menjadi pekerjaan seumur hidup Anda, banyak dari proyek-proyek yang telah kami sebutkan sedang berkembang pesat dan mencari kontributor baik ilmiah maupun non-ilmiah. Katalog OverEdge yang dikuratori oleh Samuel Arbesman menawarkan titik awal yang bagus untuk gambaran umum tentang jenis-jenis institut baru.

Salah satu tema yang kita pikirkan saat ini adalah ketegangan antara sentralisasi dan desentralisasi. Seperti yang ditulis Packy baru-baru ini, "pertempuran antara sentralisasi dan desentralisasi akan memuncak di banyak bidang, proto-Perang Dingin di banyak bidang. Web2 vs. web3. Rusia dan Cina vs. Barat. OpenAI vs. AI Terbuka." Kisah untuk sains tidak berbeda. Akan sangat menarik untuk menyaksikan bagaimana filosofi yang berbeda ini berinteraksi satu sama lain dari waktu ke waktu. Seperti yang dikemukakan Balaji dalam The Network State, mungkin komunitas dapat terbentuk secara digital dalam gaya desentralisasi sebelum membangun sistem baru di dunia fisik seperti negara baru, atau dalam kasus Ilmu Pengetahuan Terdesentralisasi, mungkin laboratorium atau lembaga baru. Sebaliknya, lembaga terpusat dapat mengadopsi teknologi Web3 dan menawarkan keterampilan dan keahlian mereka sebagai bagian dari jaringan ilmiah yang lebih menyebar dengan protokol dan pendekatan baru untuk kolaborasi.

Baik itu percobaan di institut penelitian baru di laboratorium fisik maupun eksplorasi di blockchain dan laboratorium web baru, saat ini merupakan waktu yang menarik untuk menyaksikan inovasi yang sedang berkembang di organisasi dan pendanaan. Kami berharap untuk masa depan dan kemajuan yang akan dibawa oleh gagasan-gagasan ini.

Disclaimer:

1. Artikel ini direproduksi dari [TechFlow)]. Meneruskan judul aslinya: Mengapa Binance Berinvestasi dalam Protokol BIO? Memahami Narasi DeSci Baru. Hak cipta adalah milik penulis asli [Elliot Hershberg dan Jocelynn Pearl]. Jika Anda memiliki keberatan terhadap pencetakan ulang, harap hubungi Gate Belajartim, tim akan menanganinya secepat mungkin sesuai dengan prosedur yang relevan.
2. Penyangkalan: Pandangan dan opini yang terungkap dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan nasihat investasi apa pun.
3. Versi bahasa lain dari artikel ini diterjemahkan oleh tim Belajar Gate. Kecuali dinyatakan lain, artikel yang diterjemahkan tidak boleh disalin, didistribusikan, atau diplagiat.