XRP baru-baru ini turun ke 2 dolar AS, suasana pasar agak tegang. Tapi jika kamu melihat data on-chain dengan saksama, akan terlihat bahwa situasinya tidak sesederhana itu.

Dalam seminggu terakhir, alamat whale memang sedang melakukan aksi jual—totalnya melepas 390 juta XRP, jika dihitung dengan harga saat itu hampir 783 juta dolar AS. Tekanan jual sebesar ini, mustahil tidak menimbulkan volatilitas.

Namun, ada hal menarik:
Alamat jangka panjang yang memegang koin selama 1-2 tahun, proporsi kepemilikannya diam-diam naik dari 8,58% menjadi 9,81%. Para pemain lama ini jelas-jelas melihat harga turun, tapi justru terus menambah kepemilikan.

Apa artinya ini? Kemungkinan besar terjadi perpindahan kepemilikan aset.

Whale menjual besar-besaran untuk menciptakan kepanikan, investor ritel menjual rugi dan keluar pasar; di saat yang sama, dana yang sabar justru membeli di harga rendah. Ketika suasana sudah stabil, struktur kepemilikan bisa jadi sudah berubah. Dalam pasar, yang terpenting bukan siapa yang jual duluan, tapi siapa yang bisa mendapatkan aset di harga lebih murah.

Pemula melihat penurunan besar akan panik, pemain lama melihat penurunan besar akan terus memantau.

Jadi, sekarang harus bagaimana?
Jangan takut hanya karena judul "Whale Menjual Besar-besaran". Yang sebenarnya perlu diperhatikan bukan siapa yang menjual, tapi siapa yang membeli, dan di harga berapa mereka membeli. Dua dolar AS adalah batas psikologis, di sekitar 1,94 dolar AS ada support teknikal. Namun jika kamu hanya fokus pada pergerakan angka harga, kamu akan selalu tertinggal satu langkah dari orang lain.

Ingat satu logika: Saat harga anjlok, jangan hanya menonton, tapi perhatikan siapa yang sedang memborong aset murah. Emosi adalah hal termahal di pasar, jangan mudah terbawa arus dan membayar mahal untuk itu.

Pergerakan besar sering muncul di tengah keputusasaan, dan puncak terjadi di tengah euforia—dan kamu perlu tetap tenang serta berpikir jernih ketika orang lain panik.