Menteri Ekonomi Belanda, Vincent Keijzer, baru-baru ini secara terbuka mengakui bahwa dalam sengketa chip Nexperia, pemerintah telah salah menilai kekuatan langkah balasan dari Tiongkok.

Pernyataan asli sang menteri adalah sebagai berikut: "Kami telah membuat keputusan dengan pertimbangan matang, menilai semua risiko yang diketahui, dan juga memperkirakan bahwa Tiongkok mungkin akan bereaksi. Tapi sejujurnya, kami benar-benar tidak menyangka mereka akan langsung membatasi ekspor chip dari pabrik Nexperia di Tiongkok."

Kasus ini cukup menarik. Sering kali kita secara naluriah mengira bahwa di balik persaingan negara besar selalu ada perhitungan yang sangat cermat dan strategi berlapis-lapis, namun kenyataannya bisa jadi jauh lebih sederhana—pengambil keputusan tidak cukup memahami ketergantungan rantai pasok industri, atau mungkin meremehkan kekuatan lawan.

Industri semikonduktor ini, hulu hilirnya sangat saling terkait. Kamu blokir peralatan saya, saya batasi kapasitas produksi kamu, dua-duanya terasa sakit. Untuk industri kripto juga jadi peringatan: perangkat mining, hardware wallet, kalau suplai chip bermasalah, seluruh ekosistem bisa ikut terguncang.

Jadi kadang, daripada menebak-nebak strategi canggih lawan, lebih baik cari tahu dulu di mana titik lemah kita sendiri. Rantai pasok itu bukan sesuatu yang bisa diisi hanya dengan imajinasi.