Hari ini saya sekilas melihat Indeks Ketakutan, langsung melonjak ke 23—benar-benar masuk ke level "ketakutan ekstrem". Apa artinya ini? Artinya pasar sedang mengalami kepanikan besar-besaran, banyak orang sudah mulai gemetar tangannya.

Tapi kalau dipikir dari sudut lain, semakin hancur emosinya, biasanya semakin dekat ke titik bawah. Seperti kata pepatah lama: "Saat pasar paling pesimis, mungkin justru itu saat terbaik." Tentu saja, ngomong memang gampang, yang penting adalah bagaimana caranya bertindak.

Ini tiga strategi praktis untukmu:

Pertama, jangan buru-buru jual rugi. Kalau kamu pegang Bitcoin, Ethereum, atau aset keras lainnya, kalau sekarang panik lalu jual, kemungkinan besar nanti bakal nyesel. Titik terendah emosi biasanya bukan titik terendah harga, tapi jual rugi di saat emosi terendah, sama saja dengan kasih uang ke orang lain.

Kedua, anggap ketakutan sebagai lampu peringatan. Angka 23 ini bukan berarti kamu harus langsung masuk tanpa pikir panjang, tapi jadi sinyal: saatnya waspada dan mengamati. Saat pasar membeku, seringkali peluang justru tersembunyi di celah-celah. Jangan ikut-ikutan tutup mata bareng mayoritas.

Ketiga, masuk bertahap itu paling aman. Selama ini ingin masuk tapi takut nyangkut di harga atas? Justru saat seperti ini lebih cocok buat dollar cost averaging. Bagi modal jadi tiga atau lima bagian, setiap kali turun beli sedikit, mental jadi lebih tenang, dan nggak bakal langsung habis modal lalu ternyata harga masih bisa turun lagi.

Pada akhirnya, angka itu cuma bayangan dari emosi. Saat orang lain panik, kita tenang saja, kurangi impuls, perbanyak observasi, dan bergerak sesuai ritme. Kesempatan yang sesungguhnya, seringkali tersembunyi di tengah suara jeritan.