#Ripple计划设立10亿美元XRP储备 Waktu pertama kali masuk dunia kripto, saya juga tipikal orang yang suka mengejar kenaikan dan jual di penurunan—$BTC baru naik beberapa ratus poin langsung masuk, $ETH begitu koreksi langsung merasa ini kesempatan buat beli di harga bawah.

Hasilnya? Kejebak beli di harga tinggi, mantengin chart sampai tengah malam, emosi naik turun mengikuti candle, rugi sampai nggak bisa tidur di kasur. Waktu itu, uang dan mental saya digerus pasar terus-menerus, lihat orang lain untung rasanya kayak lihat cerita dongeng.

Akhirnya saya sadar, daripada lari-lari mengikuti emosi pasar, lebih baik sederhanakan strategi sampai ke intinya. Saya buat empat aturan keras untuk diri sendiri:

Pertama, hanya pegang koin utama. Fokus ke aset inti seperti BTC, ETH, cerita koin kecil yang janji kaya mendadak, cukup dengar saja.

Kedua, rasio cut loss harus tetap. Rugi ya rugi sekian persen, risiko sudah dikunci dari awal, jangan kasih ruang untuk berkhayal.

Ketiga, sudah untung langsung ambil. Jangan serakah, profit baru nyata kalau sudah masuk kantong.

Keempat, sabar tunggu peluang. Pasar nggak maksa kamu, jangan buru-buru ngejar tren panas.

Sejak itu, setiap transaksi jadi ajang latihan—latihan disiplin dan mental. Begitu profit muncul, tarik dengan tenang; kalau rugi kena batas, langsung cut loss tanpa ragu. Tiga bulan berlalu, 600U pelan-pelan jadi 10.000U. Nggak ada keajaiban harga terbang, nggak ada info orang dalam, cuma jalani aturan satu per satu.

Di pasar ini, kebanyakan pemula tumbang karena serakah dan emosi. Yang bisa bertahan dan untung, kuncinya cuma disiplin lawan sifat manusia, sabar amankan profit.

Kalau lihat ke belakang, tiap perjuangan, tiap menahan diri, itu pelajaran wajib biar saldo terus tumbuh. Dari 600 ke 10.000, nggak ada jalan pintas, cuma anggap setiap order itu penting dan disiplin eksekusi.

Sekarang sudah lewat masa itu, kalau lihat ke belakang jadi makin jelas: mau terus jadi korban emosi, atau pakai aturan buat jadi pemenang. Pilih yang mana?