#美联储重启降息步伐 Satu ponsel, satu akun trading, aku berhasil mengubah 800U menjadi 320.000U. Jangan buru-buru bilang ini karena keberuntungan, di balik semua ini ada disiplin yang dibayar dengan darah dan air mata.

Sudah terlalu banyak kisah likuidasi yang aku lihat, aku sendiri juga pernah jatuh ke lubang itu. Tahun lalu, suatu hari aku bangun, saldo akun turun dari 20.000U jadi 800U. Malam itu aku menatap grafik K sampai dini hari, otak benar-benar kosong. Setelah dipikirkan, aku sadar: karena sudah kalah total, lebih baik mulai lagi dengan cara paling sederhana.

Operasi gelombang pertama, 800U menjadi 3.200U. Aku buat aturan ketat untuk diri sendiri—satu posisi tidak boleh lebih dari 30% total dana, stop loss dipasang sekali dan tidak digeser. Teman-teman di sekitar merasa aku terlalu penakut, tapi aku tahu, kalau mau bertahan di pasar ini, selamat lebih penting daripada cari untung. Setiap kali untung, aku tarik profit keluar, saldo akun pelan-pelan naik.

Dari 3.200U ke 28.000U, aku mulai pakai strategi penambahan bertingkat. Orang lain lihat harga naik langsung all-in, aku sebaliknya—tunggu koreksi dan konfirmasi support, lalu tambah posisi bertahap dengan profit yang sudah didapat. Melihat orang yang kejar puncak satu per satu terlempar keluar, aku justru bisa menikmati tren penuh, rasanya benar-benar nagih.

Tahap dari 28.000U sampai 320.000U ini yang paling krusial. Aku bagi dana jadi tiga: posisi dasar, posisi bertahan, posisi eksplosif. Saat naik aku tidak kejar, saat turun aku tambah posisi secara bertahap. Kalau profit sudah lebih dari 20%, aku kurangi setengah posisi untuk kunci keuntungan. Kurang dari tiga bulan, dari ‘korban pasar’ jadi ‘ahli compounding’ di mata orang lain.

Sekarang sering ada yang tanya: gimana caranya compounding tanpa hangus? Aku cuma bisa bilang, jangan mikir mau kaya mendadak, pikirkan dulu gimana caranya supaya satu malam saja tidak likuidasi.

Kalau sekarang kamu juga rugi sampai susah tidur, jangan panik, apalagi serampangan. Tenangkan diri, mulai belajar dari manajemen posisi, pelan lebih baik dari buru-buru, bertahan hidup lebih penting daripada menang.