#ETH走势分析 Musim panas tahun lalu, Pak Chen datang menemui saya sambil membawa ponsel. Angka di layar sangat mencolok—1800U, modal awal yang ia kumpulkan dengan kerja serabutan selama tiga bulan.

"Boleh saya coba?" Ia menggosok-gosok tangannya, "Tapi kalau sampai rugi semua, uang sewa bulan depan pun jadi masalah."

Kehati-hatian seperti inilah yang justru membuat saya tenang. Yang benar-benar berbahaya bukanlah mereka yang bermodal kecil, melainkan mereka yang hanya memikirkan kaya mendadak dan menganggap investasi seperti meja judi.

Jadi saya tidak pernah menawarkan "koin seratus kali lipat", tidak mengajarinya bermain kontrak, apalagi menyuruhnya mengejar kabar-kabar "orang dalam" yang viral di grup pertemanan.

Saya hanya memberinya tiga aturan emas—

Pertama, jangan pernah terburu-buru all-in saat grafik K berubah dari hijau ke merah, pasar tidak akan berubah arah hanya karena kecemasanmu.

Kedua, hanya investasikan pada aset yang benar-benar sudah kamu pelajari. Proyek-proyek dengan whitepaper luar biasa tapi tanpa aplikasi nyata? Lebih baik jauhi.

Ketiga, ingat bahwa kamu sedang membangun kekayaan, bukan bermain adrenalin. Setiap investasi harus benar-benar dipertimbangkan.

Dua bulan pertama dia juga gelisah.
Melihat orang-orang di grup pamer screenshot saldo yang berlipat ganda dalam sehari, dia pun sempat tergoda. Tapi setiap kali ingin mengejar kenaikan, saya selalu tanya: "Kamu mau sensasi sesaat, atau pertumbuhan yang berkelanjutan?"

Enam bulan kemudian, saldo akunnya bertahan di angka 51000U.

Tanpa pernah merasakan panik karena likuidasi, tanpa harus begadang semalaman akibat penurunan tajam, tanpa mempertaruhkan seluruh hidup pada sebuah "info".

Uang ini didapat dari mana? 20% jadi 40%, 40% jadi 100%, 100% digulung terus hingga hampir 3000%. Kedengarannya lambat, tapi jauh lebih baik daripada "uang cepat" yang akhirnya habis tak bersisa.

$ZEC $XNY $BOB $ORCA $IRYS $AKE $BANANAS31 $ARIA $YALA $RVV $MON $ARC $TRUST $MMT $TNSR $DYM $BEAT $MYX $NIL $DUSK $AIA $ETH $BTC $SOL $BNB $XRP $DOGE $XAN

Sekarang saya ingin tanya: Kamu masih mau terus bayar "uang sekolah" di pasar, atau siap jadi orang yang tertawa paling akhir?