#美联储重启降息步伐 USDT terhadap nilai tukar RMB turun di bawah 6,95—angka ini membuat banyak pemegang aset mulai meninjau kembali stablecoin yang mereka miliki. Pada saat yang sama, $ETH mencatat kenaikan harian lebih dari 10%, dan Bitcoin juga terus naik secara stabil.

Pasar menunjukkan paradoks yang menarik: nilai tukar stablecoin menurun, namun harga aset kripto justru naik.

**Dua petunjuk sedang saling terkait**

Pertama, sinyal kebijakan dari The Fed mengalami perubahan yang halus. Ada rumor di pasar bahwa Powell mungkin akan digantikan oleh Hassett, yang cenderung memiliki sikap pelonggaran moneter yang lebih agresif. Data kontrak berjangka suku bunga di Chicago Mercantile Exchange menunjukkan bahwa probabilitas ekspektasi pemotongan suku bunga pada bulan Desember sudah mendekati 90%. Jika ekspektasi ini benar-benar terjadi, indeks dolar AS hampir pasti akan tertekan. RMB pun akan menguat, sehingga penurunan nilai tukar USDT bisa dipahami.

Kedua, pengawasan regulator terhadap arus modal lintas batas semakin diperketat. Baru-baru ini, terkait dengan transfer dana ilegal menggunakan stablecoin, otoritas terkait telah mengambil langkah pemeriksaan yang lebih ketat. Setelah sebagian jalur dibatasi, tekanan jual USDT di pasar meningkat dalam jangka pendek, ketidakseimbangan penawaran dan permintaan mendorong nilai tukar turun.

**Apa yang ada di balik kontradiksi ini?**

Aset utama seperti $DOGE tetap kuat meskipun USDT tertekan, fenomena ini sebenarnya mengisyaratkan perubahan arus modal. Ketika ekspektasi pelemahan dolar AS sudah jelas dan likuiditas global kemungkinan akan kembali longgar, aset kripto sering kali menjadi salah satu tujuan utama dana.

Melihat siklus historis, setiap kali pasar bull dimulai, nilai tukar stablecoin selalu mengalami periode fluktuasi. Pada akhir 2020, harga OTC USDT sempat turun ke sekitar 6,8, kemudian dalam beberapa bulan berikutnya pasar mengalami kenaikan besar-besaran. Tentu saja, sejarah tidak akan persis sama, namun ritmenya layak dicermati.

**Respon berbeda dari berbagai kelompok sangat jelas**

Investor yang baru masuk mudah panik: "Stablecoin-nya tidak stabil?" Sedangkan pemain lama yang sudah melewati beberapa siklus, sebagian sudah mulai menimbun USDT di harga rendah—menunggu hingga nilai tukar kembali di atas 7,2 lalu melepasnya, hanya dari selisih kurs saja sudah bisa dapat keuntungan yang lumayan.

Perbedaan persepsi seperti ini sering kali menjadi jendela peluang ketika efisiensi harga pasar belum optimal.

**Bagaimana pilihanmu?**

USDT tembus 7 bukan kejadian yang terisolasi, ini terkait dengan kebijakan moneter, aksi regulator, sentimen pasar, dan berbagai faktor lain. Pada titik saat ini, apakah sebaiknya menambah stablecoin di harga murah, atau tetap memegang aset volatil? Setiap orang bisa punya jawaban yang berbeda.

Pasar tidak pernah memberi jawaban pasti, hanya memberi pilihan.