#比特币对比代币化黄金 Percakapan di Dubai itu, cukup menarik.

CZ mengeluarkan sebatang emas batangan, menyerahkannya kepada Peter Schiff—si penggemar berat emas. Lalu bertanya: "Menurutmu, barang ini asli nggak?"

Schiff terdiam sejenak.
"Aku nggak yakin."

Jawaban ini, agak canggung juga.

London Bullion Market Association sudah lama mengakui satu fakta: Mau memastikan keaslian emas 100%? Cuma ada satu cara—uji api. Singkatnya, emas batangan itu harus dibakar di tungku, untuk melihat kandungannya.

Coba pikir logikanya: Sebuah aset harus membuktikan keasliannya, tapi harus menghancurkan dirinya dulu.

Kepercayaan seperti ini, bisa diandalkan nggak?

Sekarang lihat $BTC.

Beberapa detik saja, verifikasi selesai.
Nggak perlu cari ahli, nggak perlu alat, apalagi ke laboratorium.
Dan juga nggak perlu percaya siapa pun.

Matematika, mekanisme konsensus, buku besar terbuka—ratusan juta orang di seluruh dunia bisa memverifikasi keasliannya kapan saja. Siapa saja, kapan saja.

Apa yang menopang nilai emas? Kelangkaan.
Tapi kalau kelangkaan itu sendiri nggak bisa diverifikasi? Masih ada artinya?

Ada data yang jarang dibahas:
Di pasar emas fisik global, sekitar 5% sampai 10% pernah terpapar barang palsu.

Apa artinya ini?
- Setiap brankas emas, sebenarnya bertaruh pada kepercayaan
- Setiap emas batangan, bisa saja sudah dicampur
- Setiap transaksi, dasarnya cuma "aku percaya kamu"

Sedangkan Bitcoin? Ia nggak pernah minta kamu percaya.
Ia hanya minta kamu verifikasi.

Dua aset, logika dasarnya benar-benar berbeda.

Market cap emas $29 triliun—angka ini berdiri di atas "percaya padaku".
Market cap Bitcoin $1,8 triliun—angka ini berdiri di atas "verifikasi sendiri".

Ketika penggemar emas paling terkenal di dunia pun nggak bisa memastikan keaslian emas batangan di tangannya,
narasi emas itu sendiri sebenarnya sudah retak.

Aset yang tidak bisa membuktikan dirinya sendiri, pasti kalah dengan aset yang bisa membuktikan diri kapan saja.

Bitcoin menulis bukti setiap sepuluh menit.
Setiap blok, adalah verifikasi diri.
Tak henti, tak pernah berhenti.

Sekarang pertanyaannya bukan lagi: "Apakah Bitcoin layak jadi mata uang?"
Tapi justru yang lebih menusuk:
"Apakah emas benar-benar pernah bisa diverifikasi?"

Perhatikan ke mana dana institusi mengalir.
Penetapan ulang harga aset, sebenarnya sudah lama terjadi.

Percakapan kemarin itu, bukan debat.
Lebih mirip upacara perpisahan sebuah era.