Baru saja diumumkan: berita dari Gedung Putih yang menarik perhatian di kalangan sumber daya.

Rwanda dan Republik Demokratik Kongo—dua negara yang selama ini berseteru—baru saja menandatangani perjanjian damai. Tapi inilah hal penting bagi pasar: Trump menegaskan bahwa kesepakatan ini membuka pintu bagi perusahaan-perusahaan Amerika untuk mengakses cadangan mineral tanah jarang di wilayah tersebut.

Kita berbicara tentang material penting. Jenis yang digunakan untuk segala hal mulai dari smartphone hingga kendaraan listrik. DRC memiliki beberapa deposit sumber daya strategis terkaya di dunia, dan akses ke sana selalu... rumit.

Perkembangan ini bisa mengubah dinamika rantai pasok dengan dampak yang meluas ke sektor teknologi dan lainnya. Apakah ini benar-benar akan menghasilkan operasi penambangan di lapangan atau hanya menjadi alat tawar-menawar baru masih harus dilihat.

Tapi satu hal pasti: ketika perjanjian damai disertai dengan hak atas mineral, Anda tahu ada lebih dari sekadar diplomasi yang sedang berlangsung. Perang akses sumber daya kini memasuki babak baru, dan pasar mengamati dengan saksama.