Forward judul asli: Perbandingan dengan Ekosistem TON: Analisis Jalur Restart Masa Depan KAIA Setelah Pembaruan Merek

Pendahuluan

KAIA telah menarik perhatian karena merger antara Klaytn dan Finschia. Dengan dukungan dari basis pengguna Kakao dan LINE yang mencapai lebih dari 250 juta di Asia Timur, KAIA sedang aktif membangun ekosistem Web3. Seiring dengan perkembangan ekosistem Web3 yang menjadi tren, posisi KAIA di ruang ini memiliki potensi untuk memberikan peluang kepada para peserta. Baru-baru ini, rilis Portal v1.2 telah membantu meningkatkan ekosistem dengan memberikan insentif pada kolam DeFi kunci. TON, yang didukung oleh Telegram, juga berhasil dalam bidang Web3. Meskipun kedua ekosistem ini mengandalkan platform sosial, model bisnis, teknologi, dan penempatan pasar mereka berbeda. Perbandingan ekosistem KAIA dan TON memungkinkan kita untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang karakteristik proyek, mengungkapkan potensi skenario aplikasi blockchain, dan memberikan perspektif strategis untuk investasi dan aplikasi inovatif, sambil memahami tren ekonomi digital.

Perbaikan Merek Klaytn (KAIA) Area Fokus

• Mengapa perubahan nama dan pembaruan?
• Apa rencana pengembangan setelah pembaruan?
• Apakah ada hubungan pengembangan serupa antara Klaytn dan LINE, seperti hubungan TON dengan Telegram?
• Apa kesamaan, perbedaan, dan kelebihan/kekurangan antara Klaytn dan TON?
• Bagaimana status pengembangan Klaytn saat ini? Apakah memiliki prospek pengembangan yang unik?

1. Tinjauan Perombakan Merek KAIA

Pada 30 April 2024, Klaytn dan Finschia secara resmi bergabung menjadi platform Layer-1 yang terpadu dan direbranding sebagai Kaia. Didukung oleh dukungan kuat dari dua raksasa, Kakao dan LINE, merger ini tanpa keraguan memberikan dorongan signifikan bagi perkembangannya. Kakao memiliki tingkat penggunaan sebesar 96% di Korea Selatan, sementara LINE populer di Jepang, Taiwan, Thailand, dan wilayah lainnya. Bersama-sama, mereka memberikan Kaia basis pengguna potensial lebih dari 250 juta orang. Dengan basis pengguna yang begitu besar, diharapkan Kaia dapat sangat meningkatkan adopsi dan penerimaan teknologi blockchain di pasar Asia Timur, membentuk dasar yang kuat untuk penerapan luas teknologi blockchain. Ini juga akan membantu menciptakan ekosistem Web3 terbesar dan paling bersemangat di Asia.

• Pada Juni 2024, Kaia berhasil meluncurkan testnet-nya.
• Pada tanggal 29 Agustus 2024, mainnet Kaia secara resmi diluncurkan, menampilkan kemampuan teknis yang kuat dan potensi pengembangan (dengan dukungan untuk upgrade dari bursa seperti Binance selama periode ini).

• [ ]

2. Rencana Jalan: Rencana Fase KAIA

Pada 30 April 2024, Klaytn dan Finschia resmi bergabung menjadi platform Layer-1 yang terpadu dan direbranding sebagai Kaia. Dengan dukungan bersama dari dua raksasa, Kakao dan LINE, penggabungan ini memberikan momentum signifikan bagi perkembangannya. Kakao menikmati tingkat penggunaan 96% di Korea Selatan, sementara LINE sangat populer di Jepang, Taiwan, Thailand, dan wilayah lainnya. Bersama-sama, mereka memberikan Kaia pangsa pasar pengguna potensial lebih dari 250 juta. Dengan pangsa pasar pengguna yang begitu besar, Kaia diharapkan dapat sangat meningkatkan adopsi dan penerimaan teknologi blockchain di pasar Asia Timur, membentuk fondasi yang kokoh untuk aplikasi blockchain yang luas. Hal ini juga akan membantu menciptakan ekosistem Web3 terbesar dan paling berkembang di Asia.

Pada Juni 2024, Kaia berhasil meluncurkan testnetnya. Pada 29 Agustus 2024, mainnet Kaia resmi diluncurkan, menampilkan kemampuan teknis yang kuat dan potensi pengembangan (dengan dukungan untuk peningkatan dari bursa seperti Binance selama periode ini).

Selanjutnya, mari kita analisis rencana pengembangan untuk restrukturisasi merek berdasarkan peta jalan resmi. Strategi secara keseluruhan mengikuti pendekatan dua langkah: dalam jangka pendek, fokusnya adalah membangun blockchain L1 dan meningkatkan infrastruktur dan layanan dasar; dalam jangka panjang, tujuannya adalah memperluas kemitraan dan pelanggan di tingkat institusi dan resmi melalui berbagai saluran, dengan tujuan menciptakan ekosistem Web3 terbesar di Asia.

Roadmap jangka pendek:

• Q1 2024: Integrasi, konstruksi, dan operasi Klaytn & Finschia (mengintegrasikan keunggulan teknis dan sumber daya kedua pihak untuk meletakkan dasar yang kokoh untuk transformasi merek dan ekspansi bisnis).
• Q2 2024: Membangun merek baru Kaia, membangun sistem pemasaran bersama, dan integrasi komunitas (meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan mitra, memajukan integrasi komunitas, membangun konsensus, dan menciptakan ekosistem komunitas).
• Q3 2024: Penyediaan token terintegrasi baru dan penyediaan layanan Swap (memperkaya sistem produk keuangan dalam ekosistem Kaia).
• Q4 2024: Restrukturisasi fondasi dan promosi bisnis bersama, pembentukan jaringan terintegrasi kedua (mengoptimalkan struktur organisasi dan tata letak bisnis, membangun fondasi untuk pembangunan berkelanjutan jangka panjang).

Rencana jangka panjang:

• Membangun infrastruktur yang memenuhi kebutuhan tingkat institusional (token terintegrasi dan jalur deposit/penarikan yang nyaman, menurunkan hambatan masuk institusional).
• Memperkuat infrastruktur DeFi skala besar (mengembangkan ekosistem DeFi dan memperluas layanan terkait RWA).
• Meluncurkan stablecoin asli (pondasi bagi ekosistem).
• Percepat komunitas Asia (membangun komunitas pengembang dan pengguna di berbagai negara, memperluas kemitraan tata kelola dan ekosistem).
• Pencarian AI DApp (gelombang ini harus ditangkap).
• Tokenisasi skala besar Web2 di blockchain (transisi dari Web2 ke Web3).
• Kerjasama kekayaan intelektual global.

Peta jalan tidak menekankan koneksi dengan ekosistem LINE, tidak seperti TON, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan Telegram. Hal ini dapat menyebabkan hasil pengembangan yang benar-benar berbeda.

3. Aktivitas Pengguna dan Proyek dalam Ekosistem KAIA

Sebelum penggabungan, Klaytn dan Finschia masing-masing membentuk ekosistem on-chain yang berbeda, yang membentuk dasar tertentu untuk Kaia yang digabungkan dalam hal basis pengguna dan proyek on-chain. Meskipun data Kaia belum jelas, wawasan dapat diperoleh dari ekosistem dan aktivitas proyek Klaytn dan Finschia.

Gambar: Perbandingan Data Setelah Restrukturisasi Merek KAIA

Sumber: @10xWolfDAODiatur ulang

4. Perbandingan Multidimensional KAIA vs TON Ecosystem

1. Perbandingan Logika Bisnis Inti

TON: Formula bisnis uniknya adalah TON = basis pengguna Telegram + mini-program Web3 + klaster node PoS. Strategi intinya menggabungkan Web2 dan Web3. Dengan memanfaatkan basis pengguna Telegram yang besar, mini-program Web3 tertanam secara mendalam dalam interaksi sosial harian pengguna, sementara klaster node PoS memastikan operasi jaringan yang efisien dan keamanan, menawarkan pengguna pengalaman aplikasi terdesentralisasi baru.

Kaia: Sebaliknya, formula bisnis Kaia adalah Kaia = Basis pengguna LINE yang lemah + stablecoin + layanan institusional (INFRR + RWA). Fokus inti adalah integrasi LINE yang lemah dan integrasi RWA yang kuat. Meskipun Kaia memiliki basis pengguna yang lebih lemah dibandingkan dengan Telegram, namun tetap mendapatkan keuntungan dari keuntungan lalu lintas tertentu melalui kemitraannya dengan LINE. Kaia menempatkan penekanan yang kuat pada penerbitan dan aplikasi stablecoin serta menyediakan layanan profesional seperti infrastruktur sebagai layanan (INFRR) dan tokenisasi aset dunia nyata (RWA) untuk institusi, dengan tujuan membangun ekosistem bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan.

2. Basis Pengguna dan Penempatan Pasar

KAIA: Berakar kuat di pasar Asia Timur, Kaia mengambil keuntungan dari 178 juta pengguna aktif bulanan LINE di Jepang, Taiwan, Thailand, dan tingkat penetrasi 96% KakaoTalk di Korea Selatan, menghasilkan 49 juta pengguna aktif bulanan. Ini secara akurat menargetkan kebutuhan sosial dan keuangan pengguna Asia. Basis pengguna terutama terdiri dari mereka yang terbiasa dengan budaya sosial Asia, dengan permintaan tinggi untuk layanan keuangan lokal dan interaksi sosial yang sering. Kaia bertujuan untuk mengintegrasikan layanan blockchain dengan mulus ke dalam skenario sosial dan pembayaran yang akrab bagi mereka, menciptakan pengalaman ekosistem Web3 dengan sentuhan Asia, seperti platform layanan lokal yang disesuaikan untuk penduduk.

Penilaian pangkalan pengguna aktif, wilayah pengguna utama:

Telegram memiliki sekitar 900 juta pengguna (2024), dengan valuasi melebihi $30 miliar (2024), terutama di Rusia, India, Brasil, Ukraina, dan AS.

LINE memiliki sekitar 200 juta pengguna (2022), dengan nilai lebih dari $6,7 miliar (dihitung dengan proporsi yang sama dengan valuasi Telegram), terutama di Asia.

TON: Berdasarkan sekitar 700 juta pengguna aktif bulanan Telegram di seluruh dunia, jangkauan pasar TON sangat luas secara global, terutama dengan basis pengguna yang kuat di Eropa dan Timur Tengah. Basis pengguna TON lebih beragam, terdiri dari para penggemar teknologi global dan pengguna muda yang menghargai privasi dan desentralisasi. Ini lebih seperti platform digital komprehensif untuk dunia, menawarkan ruang desentralisasi bagi pengguna dari berbagai wilayah dan latar belakang budaya untuk berkomunikasi, berdagang, dan berinovasi secara bebas.

Market Cap FDV TVL 24h Volume Validators User Base Active Wallets

TON: $12,9 miliar $25,9 miliar $390 juta $300 juta $3,83 miliar 32,47 juta

Kaia (data belum akurat setelah swap): $730 juta $730 juta $55 juta $10 juta

3. Arsitektur Teknis dan Kinerja

KAIA: Kaia menggunakan mekanisme konsensus pBFT, yang berfungsi seperti sistem kontrol lalu lintas yang efisien, mendukung pemrosesan transaksi cepat hingga 4.000 transaksi per detik, memastikan transaksi yang efisien dan lancar. Selain itu, ini kompatibel dengan Mesin Virtual Ethereum (EVM), menyediakan jembatan bagi pengembang untuk dengan mudah memigrasikan proyek-proyek yang ada ke dalam ekosistem Kaia. Dukungan teknis ini memungkinkan pengembangan dan implementasi yang cepat dari aplikasi RWA, DeFi, dan NFT.

TON: TON menggunakan mekanisme paralel multi-rantai yang dikombinasikan dengan algoritma konsensus PBFT, membangun jaringan transaksi secepat kilat. Jaringan lapisan kedua – saluran pembayaran instan – menyediakan pedagang frekuensi tinggi dengan saluran perdagangan berkecepatan tinggi khusus, mirip dengan menyediakan trek balap tingkat atas untuk pembalap. Meskipun TON tidak secara langsung kompatibel dengan EVM, ia unggul dalam interoperabilitas lintas rantai. Melalui teknologi jembatan lintas rantai yang nyaman, ini memungkinkan aset mengalir bebas di antara blockchain yang berbeda, menciptakan jaringan perdagangan intergalaksi besar yang dengan mudah menghubungkan sumber daya dan nilai di berbagai "planet" (blockchain).

4. Proyek Ekosistem dan Kasus Penggunaan

KAIA: Ekosistem Kaia memiliki tata letak yang terdiversifikasi, termasuk pertukaran terdesentralisasi (seperti DragonSwap), platform staking likuid (seperti Stake.ly), layanan peminjaman (seperti KlayBank), agregator hasil, dan lainnya. Kasus penggunaannya berfokus pada integrasi inovatif layanan sosial dan keuangan. Misalnya, memanfaatkan kebiasaan pengguna KakaoPay dan LINE Pay untuk mempromosikan pembayaran blockchain dalam konteks sosial, sambil menggunakan interaksi sosial untuk mendorong proyek-proyek DeFi dan NFT, memfasilitasi promosi dan pengembangan proyek. Ini mirip dengan mengintegrasikan layanan keuangan ke dalam pertemuan sosial, di mana setiap interaksi dapat menjadi peluang untuk menciptakan nilai.

TON: Ekosistem TON telah melahirkan proyek populer seperti Notcoin dan Catizen, dengan pencapaian yang signifikan di sektor stablecoin, seperti pertumbuhan ledakan pasokan USDT on-chain, memberikan likuiditas yang kuat ke dalam ekosistem. Kasus penggunaannya meliputi media sosial terdesentralisasi, pembayaran, dan pengembangan DApps. TON juga fokus pada membangun ekosistem cross-chain, mencapai interkoneksi dengan proyek blockchain lainnya. Ini seperti membangun aliansi kosmis yang massif, dengan sumber daya dan kolaborasi yang dibagi di antara berbagai "planet" (proyek).

5. Kepatuhan Regulasi

KAIA: Kaia terutama fokus pada pasar Asia Timur, dengan manfaat dari lingkungan regulasi yang relatif stabil dan jelas di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan. Dalam kerangka regulasi ini, Kaia dapat mengoperasikan bisnisnya secara teratur, dengan ruang kerja sama yang lebih besar dengan lembaga keuangan lokal dan departemen pemerintah. Ini seperti bersaing di arena yang teratur, di mana Kaia dapat dengan percaya diri menerapkan keunggulan strategis dan teknisnya, meminimalkan risiko akibat perubahan kebijakan, dan memberikan perlindungan yang dapat diandalkan bagi pengguna dan investor.

TON: Sebagai proyek terdesentralisasi global, TON menghadapi lingkungan regulasi yang kompleks dan selalu berubah di seluruh dunia. Berbagai negara dan wilayah memiliki kebijakan regulasi yang sangat berbeda terkait blockchain dan cryptocurrency, sehingga TON harus terus beradaptasi dan berkoordinasi dengan berbagai persyaratan regulasi secara global. Hal ini seperti menavigasi jalan yang berliku, di mana keseimbangan yang hati-hati antara kepatuhan dan inovasi diperlukan. Setiap kesalahan kecil dapat menyebabkan tantangan regulasi yang berdampak pada kemajuan dan perkembangan proyek.

Gambar: Perbandingan Fitur dan Profil Pengguna dari Platform Sosial yang Berbeda

Sumber: @10xWolfDAODiatur ulang

Dalam hal pasar Asia Timur dan permintaan lokal, Kaia memiliki keunggulan yang jelas atas TON. Namun, TON masih menarik dalam hal desentralisasi global dan perlindungan privasi. Kedua ekosistem saling melengkapi dalam hal posisi pasar dan kebutuhan pengguna. Selain itu, penangkapan pendiri TON telah sedikit melemahkan kepercayaan pasar dan stabilitas, memberikan kesempatan bagi Kakao dan LINE untuk memasuki pasar.

Meskipun begitu, TON masih memiliki daya tarik unik dalam hal desentralisasi dan inovasi teknologi, terutama di kalangan komunitas pengembang internasional dan para penggemar desentralisasi. Oleh karena itu, Kakao dan LINE lebih cenderung fokus untuk menggantikan posisi aplikasi sosial + blockchain TON di pasar Asia Timur, daripada sepenuhnya menggantikan pengaruh global TON. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, situs web resmi Kaia sudah menunjukkan pasar pengguna targetnya adalah Asia.

5. Analisis Masalah Pengembangan Ekosistem KAIA

Saat ini, ekosistem Kaia menunjukkan tata letak proyek yang relatif beragam tetapi menghadapi beberapa tantangan pembangunan kunci. Berdasarkan data on-chain yang diungkapkan oleh DeFiLlama, pengembangan ekosistem ini dapat dianalisis secara mendalam dari dimensi-dimensi berikut.

Gambar: KAIA - Data Trend TVL Sumber: Defillama x:@10xWolfDAO

Gambar: Perbandingan Data Proyek dalam Jalur yang Sama Sumber: Defillama X:@10xWolfDAO

1. Struktur Ekologi dan Ketidakseimbangan Distribusi Proyek, Ketergantungan Tinggi pada Proyek-proyek Unggulan

Ekosistem Kaia mencakup berbagai kategori seperti pertukaran terdesentralisasi (DEX), staking likuid, pemberian pinjaman, pengumpul hasil, dan solusi antar-rantai. Struktur yang beragam ini membantu menarik pengguna dengan preferensi yang berbeda dan mempromosikan adopsi ekosistem yang luas. Namun, konsentrasi proyek-proyeknya tinggi, terutama pada proyek-proyek DEX dan staking likuid (misalnya NEOPIN, Lair Finance, DragonSwap, dan Capybara Exchange), yang menarik sebagian besar pengguna dan volume perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna Kaia lebih memilih alat investasi likuiditas tinggi, sementara permintaan untuk kategori lain masih belum tergali secara maksimal.

Volume perdagangan dan aktivitas pengguna dari proyek-proyek terkemuka jauh lebih tinggi dari protokol lain, menunjukkan bahwa ekosistem Kaia belum sepenuhnya matang. Di masa depan, Kaia dapat menyeimbangkan ekosistemnya dengan mendukung lebih banyak proyek inovatif, mendorong investasi pengguna yang beragam dan interaksi untuk mencapai pertumbuhan ekosistem yang lebih stabil.

2. Preferensi Perdagangan Pengguna dan Konversi

Proyek-proyek seperti NEOPIN, Lair Finance, dan DragonSwap telah mengumpulkan volume perdagangan hampir $600M, $182M, dan $715K masing-masing. Proyek-proyek dengan volume perdagangan tinggi ini terkonsentrasi pada bidang DEX dan liquid staking, menunjukkan permintaan tinggi untuk proyek-proyek tersebut. Terutama, platform-platform DEX menyediakan saluran perdagangan token yang nyaman, menarik para pedagang yang sering. Aktivitas pengguna terutama difokuskan pada proyek-proyek yang menawarkan likuiditas tinggi dan hasil yang stabil, menunjukkan bahwa pengguna Kaia cenderung lebih menyukai produk-produk yang lebih likuid. Namun, skenario aplikasi yang relatif tunggal kesulitan memenuhi beragam permintaan pengguna.

Selain itu, konversi basis pengguna tetap menjadi tantangan. Mengonversi secara efektif basis pengguna yang luas dari platform sosial menjadi pengguna ekosistem blockchain yang aktif adalah isu kunci bagi Kaia. Jika platform gagal memperluas skenario aplikasinya dan meningkatkan efisiensi konversi pengguna, hal ini dapat menyebabkan pengguna berhenti, mempengaruhi pertumbuhan ekosistem jangka panjang.

3. Total Nilai Terkunci (TVL) dan Analisis Likuiditas

Meskipun proyek-proyek terkemuka di Kaia memiliki volume perdagangan tinggi, TVL secara keseluruhan dalam ekosistemnya tetap rendah.

Platform peminjaman (misalnya, KlayBank) dan proyek liquid staking (misalnya, Stake.ly) memiliki potensi untuk meningkatkan TVL dengan menarik lebih banyak dana ke dalam ekosistem melalui hadiah staking dan insentif terkunci. Jika Kaia lebih memperkaya alat DeFi-nya, dengan menambahkan produk-produk berimbal hasil tinggi seperti perdagangan berleverage dan opsi, ia dapat menarik lebih banyak pengguna dan meningkatkan retensi modal, secara signifikan meningkatkan TVL.

4. Ketidakcukupan Infrastruktur Teknis dan Ekologis

Meskipun kinerja jaringan Klaytn kuat dan biaya transaksi rendah, masih menghadapi keterbatasan dalam DeFi dan kompatibilitas lintas-rantai, terutama bila dibandingkan dengan ekosistem Ethereum. Klaytn dan Finschia belum membentuk integrasi sumber daya dan strategi pemasaran yang terpadu dalam pengembangan ekosistem. Proyek pengembangan independen kesulitan untuk berkolaborasi, dan terdapat kurangnya dukungan pengembang dan pendanaan dalam mempromosikan NFT atau aplikasi sosial. Sebaliknya, proyek-proyek utama di rantai lain menerima lebih banyak sumber daya pengembang dan perhatian komunitas.

5. Karakteristik Budaya dan Lingkungan Kebijakan dari Ekosistem Cryptocurrency Jepang dan Korea

Ekosistem cryptocurrency Jepang dan Korea memiliki karakteristik budaya dan lingkungan kebijakan yang unik. Pengguna di Jepang dan Korea Selatan, terutama di Korea Selatan, memiliki tingkat penerimaan yang tinggi terhadap alat keuangan berisiko tinggi, yang terlihat dari antusiasme mereka dalam perdagangan cryptocurrency dan preferensi untuk investasi jangka pendek. Di satu sisi, pengguna cenderung mengejar alat keuangan dengan tingkat pengembalian tinggi, yang dapat menyebabkan spekulasi berlebihan dan volatilitas pasar, meningkatkan risiko operasional bagi proyek-proyek tersebut. Di sisi lain, meskipun lingkungan kebijakan di Jepang dan Korea Selatan relatif longgar, kesenjangan regulasi masih ada, menimbulkan potensi risiko seperti manipulasi pasar dan pencucian uang, mengancam perkembangan ekosistem secara sehat.

6. Batasan Strategi Operasional dan Pemasaran

Meskipun Kakao dan LINE memiliki brand recognition yang tinggi di pasar aplikasi sosial, kedua perusahaan telah berhati-hati dalam mempromosikan proyek blockchain. Hal ini berbeda dengan strategi pemasaran dan insentif yang tinggi dari banyak proyek blockchain mainstream. Klaytn dan Finschia kurang memiliki strategi insentif pengguna yang jelas dan kegiatan promosi pendidikan, yang mengakibatkan momentum yang kurang memadai untuk pengembangan ekosistem. Terdapat juga keterbatasan kolaborasi lintas-rantai dan pembagian likuiditas dengan rantai lain, sehingga sulit untuk menarik pengguna dan pengembang dari ekosistem lain. Hal ini membatasi skalabilitas proyek dan likuiditas aset lintas-rantai, yang secara tidak langsung memperlambat pertumbuhan ekosistem.

6. Jalur Restart Masa Depan KAIA

Keunggulan kompetitif Kaia terletak pada keuntungan regionalnya dan stabilitas lingkungan regulasinya. Di pasar seperti Jepang dan Korea Selatan, yang memiliki persyaratan kepatuhan tinggi, Kaia dapat secara legal menawarkan layanan keuangan dan NFT, meningkatkan kepercayaan dan adopsi di pasar Asia. Dibandingkan dengan posisi terdesentralisasi global TON, Kaia bertujuan untuk dengan cepat mendominasi pasar Asia Timur melalui layanan lokal dan dukungan regulasi.

Peningkatan Kaia di pasar Asia Timur bukan hanya hasil dari merger antara Klaytn dan Finschia; ini juga mencerminkan potensi blockchain dalam aplikasi sosial dan pembayaran yang umum. Keberhasilannya akan bergantung pada investasi yang berkelanjutan dalam produk-produk beragam, pendidikan pengguna, dan promosi pasar untuk mencapai cakupan ekosistem Web3 yang luas. Dari tingkat aktivitas dan pengembangan protokol saat ini, perjalanan Kaia menuju ekosistem yang berkembang masih menghadapi tantangan. Baru-baru ini, Kaia meluncurkan tugas Portal (diumumkan pada 30 Oktober) dan berencana meningkatkan hadiah dalam Portal v1.2 untuk menarik lebih banyak peserta. Bursa yang berbeda di berbagai wilayah telah menunjukkan dukungan untuk Kaia, seperti yang dirangkum dalam tabel di bawah ini, meskipun status operasional ekosistem membutuhkan pemantauan jangka panjang.

Melihat ke depan, Kaia, sebagai proyek blockchain yang sedang berkembang yang dibentuk melalui merger antara Klaytn dan Finschia, memiliki keunggulan kompetitif yang unik dan potensi pertumbuhan. Kelebihan regional dan lingkungan regulasi yang stabil memberikan dukungan kuat bagi kenaikannya di pasar Asia Timur. Dengan memanfaatkan basis pengguna LINE dan Kakao yang kuat, Kaia berada dalam posisi untuk membangun ekosistem Web3 yang berpengaruh luas di Asia.

Dengan identitas barunya, KAIA sedang memahat jalannya sendiri dalam perbandingan dan persaingan dengan ekosistem TON. Masa depannya penuh ketidakpastian, namun penuh dengan kemungkinan tak terbatas, menjadikannya sebuah proyek yang layak mendapat perhatian dan antisipasi yang berkelanjutan.

Disclaimer:

1. Artikel ini direproduksi dari [ForesightNews]. Teruskan judul asli “Membandingkan Ekosistem TON: Analisis Masa Depan KAIA setelah Rebranding”. Hak cipta milik penulis asli [WolfDAO]. Jika Anda memiliki keberatan terhadap republikasi, silakan hubungi Gate Belajartim, tim akan menanganinya secepat mungkin sesuai dengan prosedur yang relevan.
2. Penafian: Pandangan dan opini yang terdapat dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan tidak merupakan nasihat investasi apa pun.
3. Versi bahasa lain dari artikel diterjemahkan oleh tim Belajar gate. Kecuali dinyatakan lain, artikel yang diterjemahkan mungkin tidak boleh disalin, disebarluaskan, atau diplagiatkan.