Meneruskan Judul Asli: Jaringan Blockchain Berlomba-lomba untuk Pengguna Telegram: Strategi yang Berkelanjutan?

Penulis: Stella L ( stella@footprint.network)

Lanskap permainan blockchain pada tahun 2024 telah secara dramatis diubah oleh katalis tak terduga: Telegram. Saat jaringan blockchain berusaha untuk menarik pengguna dari basis pengguna besar platform pesan ini, muncul pertanyaan kritis: Apakah strategi ini memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan, atau hanya menciptakan lonjakan sementara dalam metrik kesombongan?

Evolusi Fenomena Permainan Telegram

Revolusi permainan Telegram dimulai dengan mekanik tap-to-earn sederhana Notcoin, yang dengan cepat membuktikan bahwa platform pesan tersebut bisa menjadi gerbang kuat ke Web3. Keberhasilan ini memicu rangkaian perkembangan di seluruh ekosistem blockchain.

Apa yang dimulai sebagai eksperimen permainan sederhana di The Open Network (TON) berkembang menjadi serangan penuh, dengan beberapa jaringan blockchain berusaha mereplikasi kesuksesan ini. Aptos menjadi rantai pertama yang memanfaatkan peluang ini ketika permainan Telegram-nya, Tapos, mendorong transaksi harian melampaui 50 juta pada bulan Agustus. Terobosan ini memicu gelombang adopsi, dengan jaringan seperti Sui, Core, dan Matchain dengan cepat meluncurkan inisiatif berbasis Telegram mereka sendiri.

Fenomena ini menarik perhatian bursa mata uang kripto besar, yang dengan cepat bergerak untuk memanfaatkan tren tersebut. Binance memimpin dengan strategis mencantumkan beberapa token game berbasis Telegram, termasuk Hamster Kombat dan Catizen. Bursa lain dengan cepat mengikuti, mencari untuk merebut saham mereka dari pasar yang berkembang ini.

Tren ini juga menarik minat institusi yang signifikan sejak Juli 2024. Investasi yang mencolok termasuk dukungan Binance Labs terhadap Pluto Studio, penerbit di balik game Catizen yang sukses. GAMEE, anak perusahaan game seluler Animoca Brands dan pencipta WatBird, mengamankan dua putaran pendanaan berturut-turut pada bulan Agustus, menyoroti kepercayaan institusi yang semakin meningkat dalam platform game berbasis Telegram.

Strategi dan Hasil Jaringan Blockchain

Beberapa jaringan blockchain telah mengintegrasikan game Telegram pada tahun 2024, dengan berbagai tingkat keberhasilan dalam akuisisi dan retensi pengguna. Data kinerja dari Core, Sui, dan Matchain menawarkan wawasan tentang dampak langsung dan keberlanjutan jangka panjang dari strategi ini.

Inti: Sebuah upaya baru dalam ekosistem Bitcoin

Core, sebuah blockchain Layer 1 yang didukung oleh Bitcoin dan kompatibel dengan EVM, memasuki ruang permainan Telegram dengan TomTalk pada akhir September 2024. Permainan 'talk-to-earn' ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan poin melalui obrolan pada mini aplikasi Telegram-nya.

Menurut Footprint Analytics, dampak TomTalk pada Core telah signifikan. Pada 12 November, platform tersebut telah mengakumulasi 729.252 pengguna dompet unik dan menghasilkan 756.661 transaksi sejak diluncurkan. Aktivitas puncak game terjadi selama 28–31 Oktober, mencapai rata-rata jumlah pengguna aktif harian sebesar 79.600, yang mewakili 14,3% dari total DAU Core. Selama periode yang sama, game tersebut menghasilkan rata-rata 79.600 transaksi harian, menyumbang 7,6% dari total volume transaksi Core.

Sumber: TomTalk Harian & Total Transaksi

Namun, setelah lonjakan awal, metrik TomTalk menunjukkan periode penurunan yang signifikan. Pada tanggal 12 November, rata-rata pengguna aktif harian game ini telah menetap pada 14.481 pada bulan ini, dengan transaksi harian rata-rata stabil pada 14.489. Aplikasi mini Telegram TomTalk mempertahankan basis pengguna aktif bulanan sebanyak 16.092.

Sui: Kuda hitam yang terus naik

Sui, sebuah blockchain Layer 1 berbasis Gerakan yang dikenal karena pemrosesan transaksi berkualitas tinggi, masuk ke ranah permainan Telegram dengan BIRDS pada 25 September. Proyek ini secara unik menggabungkan elemen memecoin dengan fitur GameFi dalam mini-aplikasi Telegram-nya.

Dampak pada metrik jaringan Sui telah luar biasa. Data Analitik Footprint menunjukkan bahwa pada 12 November, BIRDS telah mengumpulkan 751.267 pengguna dompet unik dan menghasilkan 17,7 juta transaksi sejak peluncurannya. Pengaruh permainan ini terhadap ekosistem Sui telah berkembang dengan stabil, dengan pangsa BIRDS dalam pengguna aktif harian Sui meningkat dari 9,1% menjadi 34,0%, sementara pangsa transaksi totalnya naik dari 4,3% menjadi 13,5%.

Sumber: Pengguna Aktif Harian BIRDS

Paling terkenal, sementara game berbasis Telegram lainnya biasanya menunjukkan tren penurunan setelah diluncurkan, BIRDS telah mempertahankan tren naik. Aplikasi mini Telegram game ini telah mempertahankan basis pengguna aktif bulanan yang kuat sebesar 6,2 juta. Dengan jumlah pengguna aktif harian Sui mencapai 243.520 pada bulan November, masih ada potensi signifikan untuk mengkonversi lebih banyak basis pengguna Telegram BIRDS menjadi peserta on-chain.

Matchain: Kenaikan dramatis

Matchain, sebuah blockchain AI terdesentralisasi yang berfokus pada kedaulatan data dan identitas, mungkin telah menunjukkan dampak paling dramatis dari integrasi permainan Telegram sejak peluncuran mainnet-nya pada Agustus 2024.

Transformasi jaringan ini sungguh luar biasa. Dari awal yang sederhana hanya dengan 78 pengguna aktif harian pada bulan September, ekosistem gaming Matchain, didorong oleh permainan berbasis Telegram seperti LOL, Jumper, dan Digiverse, melonjak menjadi rata-rata 549.9 ribu pengguna aktif harian pada bulan Oktober. Pertumbuhan ini diimbangi dengan lonjakan transaksi harian, yang meningkat dari 127 menjadi 564.7 ribu selama periode yang sama.

Platform ini mencapai puncaknya selama 9–13 Oktober, ketika jumlah pengguna aktif harian rata-rata mencapai 2,0 juta, mencapai puncak luar biasa sebanyak 3,3 juta pengguna pada 12 Oktober. Meskipun angka-angka ini tak terhindarkan menurun dari level puncak tersebut, mereka menstabilkan pada 614.800 pengguna yang signifikan pada akhir Oktober. Pada 12 November, jaringan tersebut menunjukkan pertumbuhan yang baru, mencapai 768.800 pengguna aktif harian.

Sumber: Data Permainan Web3 di Matchain

Trajektori Matchain mungkin menawarkan ilustrasi paling jelas tentang potensi permainan Telegram dalam mendorong adopsi blockchain - bergerak dari aktivitas yang tidak signifikan menjadi ratusan ribu pengguna harian yang berkelanjutan dalam waktu hanya dua bulan. Namun, puncak tajam dan stabilisasi berikutnya juga menyoroti tantangan dalam mempertahankan momentum setelah akuisisi pengguna awal.

Memahami Dampak dan Potensi Masa Depan

Integrasi permainan Telegram ke dalam jaringan blockchain telah menunjukkan efisiensi luar biasa dalam akuisisi pengguna. Dengan biaya akuisisi yang turun di bawah $0.1 per pengguna — dibandingkan dengan $10+ untuk saluran Web3 tradisional dan hingga $40 untuk bursa terpusat — strategi ini terbukti sangat efektif biaya. Selain itu, pengguna-pengguna ini sering kali sudah terpapar konsep-konsep kripto, sehingga membuat mereka lebih mudah diubah menjadi peserta Web3.

Namun, keberlanjutan pendekatan ini menghadapi beberapa tantangan. Demografi pengguna saat ini mencerminkan kehadiran Telegram yang kuat di Eropa Timur, Afrika, Asia Selatan, dan pasar-pasar baru lainnya. Meskipun jumlah pengguna awal mengesankan, tingkat retensi biasanya menunjukkan penurunan tajam setelah periode peluncuran. Kehadiran guild dan potensi aktivitas bot membutuhkan pemantauan yang hati-hati untuk memastikan keterlibatan pengguna yang jujur ​​dan keberlanjutan ekonomi.

Menantikan kedepannya

Saat jendela kesempatan untuk adopsi awal semakin sempit, jaringan blockchain harus bertindak secara strategis untuk memaksimalkan potensi integrasi Telegram. Kombinasi strategis dari alat pemasaran viral, mekanisme pertumbuhan, dan analitika data untuk pelacakan perilaku pengguna dapat membantu jaringan mengoptimalkan corong akuisisi dan strategi retensi mereka. Kunci kesuksesan jangka panjang kemungkinan akan terletak pada membangun pengalaman yang menarik yang mengubah minat awal pengguna menjadi partisipasi yang berkelanjutan.

Fenomena game Telegram tidak hanya mewakili tren sementara tetapi juga potensi pergeseran paradigma dalam pendekatan jaringan blockchain terhadap akuisisi pengguna. Mereka yang dapat secara efektif mengatasi tantangan retensi sambil mempertahankan manfaat biaya yang efektif dari saluran ini mungkin menemukan diri mereka berada pada posisi yang baik untuk fase selanjutnya dalam adopsi Web3.

Analisis Jejak Blockchain Stella Asli

Penyangkalan:

1. Artikel ini direproduksi dari [Analisis Jejak Blockchain]. Meneruskan judul asli "Blockchain Networks Race for Telegram Users: A Sustainable Strategy?" Hak cipta adalah milik penulis asli [Stella]. Jika Anda memiliki keberatan terhadap penyalinan ulang ini, silakan hubungi Gate Belajartim, tim akan menanganinya secepat mungkin sesuai dengan prosedur yang relevan.
2. Penafian: Pandangan dan opini yang tercantum dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan tidak merupakan saran investasi apa pun.
3. Versi bahasa lain dari artikel diterjemahkan oleh tim Belajar gate. Kecuali dinyatakan lain, artikel yang diterjemahkan mungkin tidak boleh disalin, didistribusikan, atau diplagiat.