Bulan lalu saya menyaksikan sesuatu yang cukup ajaib—seorang teman dengan modal tersisa hanya 800U, dalam waktu kurang dari 30 hari berhasil melipatgandakan menjadi 18 ribu.

Jujur saja, awalnya saya juga merasa ini agak mustahil. Soalnya di pasar banyak sekali orang bilang "modal kecil nggak ada peluang," tapi ujung-ujungnya mereka tetap saja all-in, mengejar harga naik-turun seperti biasa, dan akhirnya saldo akun makin dilihat makin bikin patah hati.

Tapi kali ini beda.

**Kenapa kebanyakan orang selalu rugi?**

Dari pengamatan, sebenarnya cara “mati” itu cuma ada beberapa:

- Sekali all-in, akun langsung habis, margin call
- Baru untung sedikit langsung buru-buru tarik, akhirnya cuma bisa lihat harga makin terbang
- Hari ini long, besok short, gonta-ganti arah lebih cepat dari membalik buku, saldo akhirnya cuma sisa recehan

Intinya, yang kalah bukan karena apes, melainkan nggak bisa mengendalikan diri.

**Lalu bagaimana cara 800U itu digulung?**

Intinya cuma dua kata: ritme.

Saya minta dia membagi modal jadi 8 bagian, masing-masing 100U. Untuk percobaan posisi, selalu pakai satu bagian saja, jadi meski salah arah, rugi tetap dalam batas yang bisa diterima.

Kalau arahnya benar? Nah, ini yang penting—gunakan profit yang sudah didapat untuk menambah posisi, jadi bagian yang dipertaruhkan untuk keuntungan lebih besar adalah profit, bukan modal utama. Ingat satu prinsip: **Modal adalah nyawa, profit itu peluru yang boleh dipertaruhkan.**

Selain itu, setiap kali akun sudah naik 2x lipat, langsung tarik sebagian untuk diamankan. Jadi walaupun nanti pasar berbalik, setidaknya tidak akan kehilangan semua hasil dan harus mulai dari nol lagi.

**Prakteknya seperti ini:**

Order pertama, coba-coba 100U, dapat untung 30%;

Order ketiga, pakai profit untuk naikkan posisi jadi 300U, kali ini dapat 60%;

Masuk order ke sebelas, akun sudah tembus 3000U;

Selanjutnya ikut tren terus, sampai akhirnya bisa tembus lebih dari 16 ribu.

Dia sendiri kemudian bilang ke saya, lihat angka melonjak seperti itu rasanya agak nggak percaya.

**Kenapa kamu mungkin nggak bisa seperti itu?**

Bukan soal metode.

Saat harus cut loss malah nggak tega, saat harus tahan posisi malah buru-buru keluar, saat seharusnya kosong posisi malah tangan gatal tetap masuk—itulah masalah sebenarnya.

Trading itu, teknik memang penting, tapi lebih sering diuji soal pengendalian diri. Pasar tidak akan memanjakan kebiasaan buruk siapa pun, ia hanya akan memberitahumu dengan uang sungguhan: disiplin itu nilainya berapa.