Saat memantau pasar belakangan ini, saya tiba-tiba menemukan fenomena menarik—Dogecoin (DOGE) di posisi US$0,14 sudah sideways cukup lama.

Saya cek harga terbarunya, US$0,14004, volatilitas 24 jam sangat kecil. Banyak orang mungkin merasa ini adalah sinyal “mati”, soalnya sekarang di mana-mana ada tren dan konsep baru, siapa yang masih ingat koin lawas ini?

Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu.

Kalau kamu perhatikan baik-baik, kondisi DOGE yang “tenang” justru cukup aneh. Di pasar seperti ini, kebanyakan altcoin sudah naik turun mengikuti pergerakan pasar. Tapi DOGE? Seolah-olah ditempel di angka 0,14—tidak anjlok, juga tidak terbang.

Menurut saya, pola harga seperti ini lebih seperti sedang “mengumpulkan tenaga”, bukan “pasrah”.

Beberapa detail yang patut dicermati:

Pertama, BTC tiap hari ada berita besar, whale ETH saling serang, sentimen pasar naik turun. Tapi DOGE tetap stabil. Padahal, seharusnya koin berbasis sentimen ini paling mudah terpengaruh volatilitas, tapi justru tetap tenang. Bisa jadi pemegang DOGE sudah punya mental baja, atau ada pihak yang menopang harga.

Kedua, volume trading jangka pendek di bursa memang turun, tapi aktivitas on-chain justru meningkat. Apa artinya? Spekulan minggat, pemain jangka panjang yang optimis mulai masuk pelan-pelan.

Ketiga, posisi 0,14 ini sebenarnya adalah “harga kenangan” dari tren 2021–2022. Banyak pemain lama sangat sensitif dengan angka ini. Begitu tembus, konsensus pasar bisa langsung terbakar, FOMO bisa terjadi lebih cepat dari siapa pun.

Jadi menurut saya: US$0,14 saat ini bukan lemah, melainkan dalam “kondisi terkompresi”. Harganya memang flat, tapi sentimen belum hilang, struktur kepemilikan juga perlahan berubah. Begitu ada momentum, koin lawas ini bisa jadi yang paling cepat merespons pasar.

Tentu, ini hanya pengamatan dan penilaian pribadi, bukan saran investasi. Tapi satu hal yang pasti: justru saat kelihatan “tenang”, kita harus lebih waspada.