Anak muda Amerika tidak mampu membeli rumah beralih ke mata uang kripto? Krisis perumahan sedang mengubah logika keuangan Generasi Z

[Btui] Baru-baru ini saya melihat sebuah fenomena yang cukup menyakitkan: di Amerika, semakin banyak anak muda benar-benar menyerah dengan impian untuk membeli rumah, lalu mulai mengalihkan uang mereka ke aset berisiko tinggi seperti cryptocurrency.

Secara sederhana, harga rumah naik terlalu gila, pendapatan sama sekali tidak bisa mengejarnya. Banyak generasi Z setelah menghitung merasa seumur hidup mungkin tidak akan mampu membeli rumah, jadi mereka memilih untuk pasrah—tabungan berkurang, kerja juga tidak terlalu ngoyo, malah lebih suka mencoba spekulasi. Ada data survei yang mendukung tren ini: anak muda yang merasa tidak ada harapan untuk beli rumah, memang lebih cenderung menunjukkan tiga perilaku ini.

Sebaliknya, mereka yang masih percaya bisa menabung cukup untuk uang muka, justru lebih giat menabung dan membuat perencanaan. Pada akhirnya, rasa memiliki tujuan memang benar-benar bisa langsung mengubah mekanisme motivasi seseorang.

Sekarang inti masalahnya adalah pasokan perumahan yang tidak mencukupi. Ada beberapa solusi yang diusulkan: melonggarkan regulasi pembangunan rumah, membangun lebih banyak rumah yang terjangkau masyarakat, dan mengoptimalkan kebijakan penggunaan lahan. Selain itu, anak muda juga perlu diajarkan cara mengelola keuangan—bagaimana membuat anggaran, menilai risiko investasi, dan merencanakan tabungan jangka panjang, keterampilan ini mungkin lebih penting dari apapun.

Bagaimanapun juga, ketika satu generasi merasa jalur tradisional sudah tidak bisa ditempuh, mereka tentu akan mencari jalan keluar lain. Ramainya pasar cryptocurrency, dalam arti tertentu, adalah luapan dari perasaan seperti ini.