Bank-bank kecil di Jepang sedang duduk di atas bom waktu yang siap meledak. Kerugian di atas kertas dari obligasi domestik mereka baru saja melonjak—naik $4B hanya dalam kuartal kedua tahun fiskal 2025 (selama tiga bulan hingga 30 September). Total kerugian? Sebesar $21,3 miliar dalam kerugian yang belum terealisasi.

Sebagai perbandingan: pada Maret 2024, kerugian ini masih dapat dikelola. Namun, 18 bulan kemudian, kita melihat lonjakan sebesar 260%. Ini bukan sekadar koreksi—ini adalah perubahan struktural yang menghantam neraca keuangan seiring pergeseran kebijakan Bank of Japan yang membentuk ulang seluruh kurva imbal hasil.