Wawancara "Raja Meme" Murad: 116 Alasan Mengapa Bull Market Belum Berakhir

Disusun & Diterjemahkan: DeepFlow TechFlow

Narasumber: Murad

Sumber Podcast: MustStopMurad

Judul Asli: 116 Reasons why Crypto BULL MARKET is NOT OVER

Tanggal Tayang: 27 November 2025

Ringkasan Poin Penting

Masih ingat Murad, “raja sinyal” dari siklus sebelumnya? Orang yang mengusung teori super siklus Meme itu.

Sekarang dia kembali lagi.

Dalam episode podcast ini, Murad membagikan 116 alasan bullish, analisis data, serta sinyal on-chain yang menunjukkan bull market kripto kemungkinan akan berlanjut hingga 2026.

Murad meyakini, siklus pasar kali ini bisa saja mematahkan pola 4 tahun sekali, dan berlangsung lebih lama.

Rangkuman Pandangan Menarik

• Bitcoin kemungkinan akan naik parabolik di masa depan, mencapai puncak $150.000 hingga $200.000.
• Keyakinan jangka panjang pemilik ETF terhadap Bitcoin sangat kuat.
• Bull market Bitcoin belum berakhir, dan akan berlanjut hingga 2026.
• Pasar stablecoin tengah mengalami super siklus.
• Sebagian besar aksi jual belakangan ini berasal dari trader dan pemegang jangka pendek.
• Tidak setuju dengan pandangan siklus pasar hanya berlangsung empat tahun; siklus ini mungkin akan diperpanjang hingga empat setengah hingga lima tahun, dan bisa berlanjut sampai 2026.
• Likuidasi di sisi atas (posisi short) jauh lebih banyak dibanding sisi bawah (posisi long), jumlah posisi short lebih banyak dari posisi long.
• Tidak ada satu pun dari 30 sinyal puncak siklus tradisional Bitcoin yang terpicu, menandakan pasar belum berada di area puncak.
• Pola pergerakan pasar tahun 2025, termasuk fluktuasi harga saat ini, kemungkinan hanya fase konsolidasi sebelum kenaikan berikutnya.
• Harga maksimum pain point opsi Bitcoin di akhir November dan Desember masing-masing di $102.000 dan $99.000, jauh di atas harga pasar saat ini.
• Harga Bitcoin menyentuh dasar di kisaran biaya ETF ($79.000 hingga $82.000), yang juga sejalan dengan harga realisasi ETF.
• Selain itu, $80.200 (sedikit di bawah titik terendah baru-baru ini) dianggap sebagai harga rata-rata pasar Bitcoin. Berbagai indikator harga tumpang tindih di kisaran $79.000 hingga $83.000, termasuk biaya dasar ETF, harga realisasi, dan harga pasar. Tumpang tindih harga ini biasanya menjadi area support.
• Jika menganalisis distribusi harga realisasi Bitcoin lebih jauh, kisaran $83.000 hingga $85.000 juga merupakan area penting konversi support dan resistance.

Isi Podcast

Analisa Penyebab Jatuhnya BTC Baru-baru Ini

Pertanyaan pertama yang harus dijawab: Mengapa Bitcoin (BTC) anjlok dari $125.000 ke $80.000?

Pertama, sebagian investor yang meyakini teori siklus empat tahun melakukan aksi jual besar-besaran, memperparah tekanan turun di pasar. Selain itu, shutdown pemerintah AS yang berkepanjangan melebihi ekspektasi pasar, menambah ketidakpastian makro. Akibat shutdown, pasar repo mengalami tekanan pendanaan, dan sedikit penurunan di pasar saham juga berdampak negatif pada harga BTC.

Selain itu, beberapa perusahaan cadangan digital kecil dan pemegang awal Bitcoin ikut melakukan aksi jual karena efek penularan pasar. Dalam skala lebih kecil, beberapa whale BTC yang tidak puas dengan update inti BTC terbaru juga melakukan “aksi jual protes”. Semua faktor ini bersama-sama menyebabkan penurunan harga Bitcoin secara cepat dan tidak biasa dalam 6 minggu terakhir, dari $125.000 ke $80.000.

Meski begitu, saya akan membuktikan melalui 116 alasan dan grafik bahwa bull market Bitcoin belum berakhir, dan diperkirakan akan berlanjut hingga 2026.

116 Alasan Mendukung Bull Market BTC Hingga 2026

Analisis Teknikal & Struktur Harga (TA)

1. Penurunan 36% baru-baru ini bukan hal yang belum pernah terjadi. Jika Anda melihat semua retracement di siklus ini, kali ini memang yang tercepat, paling tajam, dan terbesar. Namun, pada awal 2025 kita telah melihat retracement 32%, pertengahan 2024 juga pernah 33%. Penurunan-penurunan tersebut sebanding dengan yang 36% sekarang. Jadi, secara konteks siklus, ini bukan sesuatu yang luar biasa.

2. Candle 3 hari membentuk Bullish Hammer, biasanya adalah pola pembalikan. Kita perlu menunggu 2-3 minggu ke depan untuk memastikan apakah ini jadi dasar, tapi candle 3 hari ini bullish.

3. Masih dalam pola higher low beruntun. Dari kerangka waktu yang lebih tinggi, dengan asumsi $80.005 jadi low lokal, BTC secara teknikal masih membentuk higher low.

4. BTC baru saja menguji area demand dua mingguan, secara esensial berada di support.

5. Di time frame bulanan, masih dalam channel paralel naik jangka panjang. Channel ini dimulai sejak 2023, kita masih berada di support diagonal, secara struktur masih bullish. Siklus bull market ini memang lambat dan stabil, tapi strukturnya belum rusak.

6. Pada time frame lebih panjang, di log scale masih ada channel naik, support diagonalnya sejak 2013. Struktur ini secara teknikal masih utuh, dan baru saja menguji bagian bawahnya.

7. Ada diagonal lain yang pernah jadi resistensi pada awal 2021, akhir 2021 dan awal 2024. Di akhir 2024 ditembus, awal 2025 diuji sebagai support, kini diuji lagi, mungkin ini hanya konfirmasi resistance menjadi support lagi.

Indikator Momentum & Oversold

8. Weekly RSI serendah ini sejak FDX crash. Sebelumnya, weekly RSI serendah ini hanya terjadi di dasar bear 2018, dasar COVID, dan pertengahan 2022 saat crash 3AC/Luna. Saat ini kita ada di level COVID, dan ini weekly RSI terendah sejak 2023. Jika bandingkan weekly RSI ini dengan grafik, biasanya bersamaan dengan dasar bear market atau penurunan tajam seperti COVID.

9. Daily RSI terendah dalam dua setengah tahun terakhir, terakhir setinggi ini adalah musim panas 2023. Data statistik menunjukkan, saat BTC daily RSI turun di bawah 21, return selanjutnya cenderung positif.

10. Indikator lain, Power Law Distance, kini di level “buy zone”.

11. Jika tarik garis semua titik dasar retracement siklus ini, support diagonal terbentuk sempurna. Ada prediksi sejak $95.000 bahwa dasar bisa di $84.000, akhirnya benar-benar stop di sekitar $80.500.

12. BTC di MACD 1D, 2D, dan 3D berada di titik terendah historis.

13. Tiga kali terakhir MA 50 harian menembus ke bawah MA 200 harian di siklus ini, selalu jadi peluang beli. Secara historis, lebih dari 60% kejadian seperti ini berujung return positif.

14. Jika lihat harga trading BTC yang berada di bawah MA 200 harian sebanyak 3,5 standar deviasi, hanya pernah terjadi di dasar bear 2018 dan crash COVID Maret 2020.

15. Jika lihat yang 4 standar deviasi, sebelumnya hanya terjadi sekali di crash COVID. Pada 21 November kita menyentuh level serupa, peluang kejadian seperti ini kurang dari 1%, sangat langka dan menunjukkan pasar sangat ketakutan.

16. Indikator LeaC di 3D chart memberi sinyal beli pertama sejak FTX crash, biasanya hanya terjadi saat bear market atau dasar.

17. Total Market Cap kripto kini tepat di 200 EMA.

18. Total Market Cap kripto juga tepat di area support horizontal dan diagonal.

Analisis On-chain & Tanda-tanda Kapitulasi

19. Sebagian besar aksi jual baru-baru ini bukan dari pemegang jangka panjang dan/atau miner, tapi dari trader dan pemegang jangka pendek.

20. Persentase pemegang jangka pendek yang untung adalah terendah dalam 5 tahun, tidak pernah serendah ini sejak 2019.

21. Supply pemegang jangka pendek di level terendah sepanjang sejarah.

22. Rasio realized profit to loss pemegang jangka pendek juga terendah lima tahun, artinya pasar sedang melalui fase kapitulasi total (Capitulation), terutama dari sisi pemegang jangka pendek dan trader.

23. SOPR pemegang jangka pendek mulai masuk ke zona sinyal beli.

24. Realized Losses tertinggi sejak kebangkrutan Silicon Valley Bank 2023, tanda lain pasar kapitulasi.

25. Puell Multiple di level diskon, biasanya terkait dasar jangka menengah.

26. Data on-chain terbaru menunjukkan outflow exchange terbesar sepanjang sejarah. Dalam empat kejadian serupa sebelumnya, outflow ini biasanya menandai awal bull market atau akhir bear market. Dalam beberapa minggu atau bulan berikutnya, pasar cenderung bullish.

27. Selain itu, indikator Realized Net Profit and Loss on-chain turun ke level terendah sejak FDX crash, menandakan sentimen pasar mungkin sudah bottom dan membuka peluang rebound.

28. SOPR siap melakukan akumulasi breakout. Sepanjang siklus ini, belum pernah mencapai level yang terkait dengan puncak global.

29. SOPR masih di struktur bull market. Sejak 2023, indikator ini tidak pernah masuk zona bear market, selalu rebound di sekitar level 1.

(# Pasar Stablecoin & Derivatif

30. Pasar stablecoin sedang dalam super siklus, dengan kapitalisasi terus naik selama 3 tahun terakhir. Ini sinyal bullish, karena stablecoin yang bertambah menunjukkan lebih banyak dana siap digunakan untuk buy the dip Bitcoin dan ETH.

31. Stablecoin Supply Ratio (SSR) kini di gap terbesar sejak 2022, makin menegaskan potensi daya beli pasar.

32. Oscillator SSR stablecoin berada di titik terendah sejak 2017.

33. Bitfinex BTCUSD Longs kini di zona beli, sama seperti saat beberapa dasar menengah di siklus ini. Whale di Bitfinex sering dianggap “smart money”, secara historis mereka cukup akurat membaca pasar.

34. Dominasi stablecoin kini di level yang sama dengan dasar BTC di siklus ini. Pangsa pasar USDT dan USDC meroket, biasanya mencerminkan ketakutan investor. Tiga kali terakhir USDT & USDC dominan di level ini, pasar ada di dasar menengah.

35. Dalam beberapa minggu terakhir, terjadi likuidasi long terbesar sejak FTX crash. Fenomena ini sering dianggap tanda “kapitulasi”, menandakan leverage pasar sudah dibersihkan.

36. Dari distribusi likuidasi, likuidasi di sisi atas (short) jauh lebih banyak dari bawah (long).

37. Data CoinGlass menunjukkan jumlah posisi short lebih banyak dari long.

38. Nilai indikator long-short di 0,93, menandakan sentimen pasar sangat takut.

)# Aksi Whale & Perilaku Institusi

39. Ada kabar, whale OG yang menjual BTC senilai $1,2 miliar dalam beberapa minggu terakhir akhirnya selesai jualan.

40. Ada rumor Tether mengirim $1 miliar dari treasury ke alamat Bitfinex, kemungkinan untuk beli BTC.

41. Beberapa fund alami kerugian besar pada 10 Oktober. Jika mereka harus jual Bitcoin atau ETH sekarang, lebih karena terpaksa bukan karena keinginan.

42. Indeks permintaan Bgeometrics di zona beli, terakhir kali seperti ini September 2024, saat itu pasar juga ada di dasar menengah.

43. Selain itu, indikator on-chain NVT dan NVTS sangat oversold, secara historis selalu terkait dengan dasar menengah.

44. Indeks Fear & Greed Bitcoin kini di 10/100, terendah di siklus ini, menandakan pasar sangat ketakutan.

45. Sentimen di media sosial juga sangat pesimis, banyak KOL di CT membagikan chart harga Bitcoin yang sangat bearish.

46. YouTube juga penuh video bearish tentang pasar.

47. Banyak tweet, artikel, dan blog bernada bearish bermunculan.

48. Jika lihat 30 sinyal puncak siklus Bitcoin tradisional, tidak ada satu pun yang terpicu, menandakan pasar masih jauh dari puncak.

Pola Harga & Aliran ETF

49. Pada minggu lalu, gap CME Bitcoin futures $91.000 sudah tertutup.

50. Gap CME Ethereum futures $2.800 juga sudah tertutup.

51. Dari analisis teknikal, ada pola “Domed House and Three Peaks”, biasanya pola koreksi sebelum gelombang bullish baru.

52. Ada juga pendapat, pola pergerakan pasar 2025, termasuk fluktuasi harga saat ini, hanyalah fase konsolidasi sebelum kenaikan berikutnya. Pola lain yang perlu diperhatikan adalah “Four Bases and Parabola”, pasar mungkin kini di pertengahan base keempat. Jika pola ini benar, Bitcoin bisa naik parabolik ke $150.000—$200.000.

53. Rasio cadangan Bitcoin terhadap stablecoin di Binance kini terendah sepanjang sejarah, sinyal bullish kuat.

54. Data historis menunjukkan, setelah shutdown pemerintah AS berakhir di 2019, Bitcoin menyentuh dasar dalam 4 hari. Tahun ini, shutdown berakhir pertengahan November; jika $80.500 pada 21 November adalah dasar, waktu bottom ini hampir sama, yakni hari ke-9 setelah pemerintah buka.

55. Di pasar opsi Bitcoin, volume pembelian put option (opsi jual) mendominasi.

56. Put Skew terus naik, mencerminkan ketakutan ekstrem. Implied Volatility put jauh lebih tinggi dari call.

57. Minggu ini juga jadi rekor volume trading put option IBIT (ETF Bitcoin terbesar dunia).

58. Di akhir November dan Desember, maximum pain point opsi Bitcoin masing-masing di $102.000 dan $99.000, jauh di atas harga saat ini.

59. Maximum pain point opsi ETH di Juni tahun depan, $4.300.

60. 21 November adalah hari volume trading IBIT tertinggi sepanjang sejarah, menegaskan sinyal kapitulasi pasar. Secara historis, kapitulasi selalu diiringi lonjakan volume, sebagai proses rebalancing kekuatan jual dan beli.

61. Faktanya, bukan hanya IBIT, jika gabung volume semua ETF BTC, hari itu jadi rekor tertinggi juga.

62. Harga Bitcoin menyentuh dasar di kisaran biaya ETF ($79.000 hingga $82.000), sama dengan harga realisasi ETF.

63. $80.200 (sedikit di bawah low terbaru) dianggap harga rata-rata pasar Bitcoin. Banyak indikator harga tumpang tindih di $79.000—$83.000, yaitu biaya ETF, harga realisasi, dan harga pasar. Tumpang tindih ini biasanya area support.

64. Jika analisa distribusi harga realisasi Bitcoin lebih lanjut, kisaran $83.000 hingga $85.000 juga jadi area penting support-resistance flip. Jadi, sangat mungkin Bitcoin temukan bottom menengah di rentang harga ini.

65. 21 November juga jadi rekor volume perdagangan Hyperliquid BTC perpetual. Fenomena ini sejalan dengan lonjakan volume ETF, menandakan pasar mungkin sudah alami kapitulasi menengah. Kapitulasi menandakan kekuatan jual habis dan permintaan mulai pulih.

66. 98% AUM ETF saat ini dipegang diamond hand, dana ini memang untuk jangka panjang, bukan trading atau spekulasi pendek. Walau harga turun 36% belakangan ini, 98% AUM ETF tetap tidak dijual, menandakan keyakinan jangka panjang ETF holder pada Bitcoin sangat kuat.

67. Proporsi pasokan Bitcoin yang dipegang ETF terus naik. Dua tahun terakhir, dari 3% jadi 7,1%, ke depan bisa 15%, 20%, bahkan 25%. Ini menandakan pasar BTC memasuki “IPO moment”. Di fase ini, whale lama (OG) keluar pelan-pelan, ETF terus melakukan akumulasi pasif. Likuiditas fiat jauh lebih besar dari jumlah BTC yang dipegang OG. Secara definisi, supply BTC terbatas, tapi dana fiat dan ETF untuk beli BTC nyaris tak terbatas.

68. Kasus serupa juga terjadi pada Ethereum (ETH). Dalam beberapa tahun terakhir, proporsi ETH yang dipegang ETF juga naik stabil, terlepas dari fluktuasi harga, tren ini menunjukkan optimisme institusi pada aset kripto.

(# Analisis Indikator Pasar

69. Pada 21 November, volume trading di Binance dan Coinbase bahkan melampaui 10 Oktober, padahal hari itu sudah sangat aktif. Ini menandakan pasar mungkin sudah kapitulasi total.

70. Di Binance dan Coinbase, order book Bitcoin untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu menunjukkan bias bullish, setidaknya untuk jangka pendek, sama seperti saat bottom April 2025.

71. Dari funding rate, untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu bernilai negatif, menandakan sentimen pasar masih penuh ketakutan. Banyak investor memilih short dan yakin harga akan turun lebih jauh.

72. Beberapa minggu terakhir, Bitcoin di Coinbase terus diperdagangkan dengan diskon, memberi tekanan harga. Namun, sejak 21 November, sentimen mulai membaik, harga kembali normal. Diskon di Coinbase tampaknya sudah bottom dan kembali ke level netral. Ini bisa jadi sinyal Bitcoin mendekati bottom menengah.

73. Selain itu, RSI Bitcoin terhadap emas sudah di titik terendah bear market secara historis. Data historis menunjukkan, pola serupa terjadi saat COVID 2020, 2018 & 2015 (bottom global), serta saat crash 3AC, Luna, dan FTX. Jika Anda percaya gap Bitcoin-emas akan tertutup, kondisi saat ini bisa jadi alasan bullish.

74. Dari data Open Interest (OI), baru saja terjadi pembersihan terbesar di siklus ini, OI turun dari $37 miliar ke $29 miliar, tercepat sejak FTX crash.

75. Dari OI Altcoin, 10 Oktober jadi momen shakeout besar, kebanyakan bubble aset sudah pecah.

76. mNav (nilai aset bersih) DAT sudah turun ke bawah 1 atau sedikit di atas 1. Ini sinyal bullish, karena bubble pasar sudah dibersihkan.

77. Aset dengan valuasi sangat tinggi sebelumnya, seperti MSTR mNav, sudah turun ke level FTX crash. Secara historis, level ini selalu terkait dengan bottom menengah.

78. Begitu juga Metaplanet mNav, pernah di 23 kini turun ke 0,95. Ini menandakan pasar kembali rasional. Meski begitu, Meta Planet tetap meminjam dana dengan jaminan BTC untuk beli lebih banyak Bitcoin, menunjukkan masih ada tekanan beli di pasar.

79. mNav Ethereum juga turun tajam, membuktikan bubble sudah mereda. mNav di bawah 1 bukan alasan bearish. Meski ada yang khawatir ini akan memicu DAT menjual BTC/ETH untuk buyback saham, secara game theory, DAT yang ingin jadi pemimpin industri tahu betul trading jangka pendek akan merusak reputasi jangka panjang. Mereka lebih memilih hold jangka panjang untuk membangun kepercayaan pasar.

80. Industri pinjaman Bitcoin masih awal, namun mulai berkembang didorong MSTR. Saya yakin tren ini akan jadi parabolik, memungkinkan MSTR akumulasi BTC lebih sustainable.

81. Indikator social risk Bitcoin di nol, artinya investor ritel belum masuk besar-besaran. Ada yang bilang karena ritel tak punya dana, tapi menurut saya justru ini alasan Bitcoin & kripto belum naik parabolik. Secara historis, lonjakan ritel memicu parabolic, tapi kali ini didorong DAT & institusi. Saya yakin ritel akan kembali dengan lebih besar, jadi saat ini hold adalah pilihan cerdas.

)# Faktor Makroekonomi & Politik

82. Secara makro, The Fed sudah mulai memangkas suku bunga, meski inflasi masih di atas target 2%. Kita perlu sadar, rendahnya volatilitas dan lambatnya siklus kali ini karena kondisi makro sangat ketat, jadi salah satu lingkungan makro tersulit dalam sejarah Bitcoin, penyebab utama performa pasar kurang gemilang. Siklus bull market kali ini dimulai saat suku bunga 5,5%, kini masih di atas 4%, menandakan kondisi makro tetap ketat. Padahal siklus kripto sebelumnya, suku bunga biasanya 0—2,5%, jauh lebih longgar. Bahkan dalam kondisi seketat ini, Bitcoin dari $15.000 ke $125.000 sudah pencapaian luar biasa.

83. Peluang pemangkasan suku bunga di Desember melonjak dari 30% pekan lalu ke 81%, biasanya positif untuk aset berisiko seperti Bitcoin.

84. Volume harian S&P 500 pekan lalu tertinggi sejak April. Secara historis, lonjakan volume seperti ini selalu terkait dengan bottom jangka menengah. Ini penting karena agar harga Bitcoin bisa naik, idealnya saham juga bullish.

85. Volume harian Nasdaq 100 juga tertinggi sejak April. Pada 21 November, banyak diskusi tentang hari itu sebagai potensi bottom menengah, dan lonjakan volume semacam ini sering terjadi di bottom.

86. Volume mingguan S&P 500 adalah ketiga tertinggi sejak 2022.

87. Volume mingguan Nasdaq 100 juga ketiga tertinggi sejak 2022.

88. Nasdaq 100 mendapat support di MA 100 hari dan muncul golden cross di MACD.

89. Volume put option S&P 500 jadi kedua tertinggi sepanjang sejarah. Secara historis, sebulan setelah kejadian seperti ini, performa harga selalu positif 100%.

90. Minggu lalu, S&P 500 sempat gap up >1% lalu tutup merah di hari yang sama. Secara historis, dalam 86% kasus, harga naik 3 minggu—1 bulan setelahnya.

91. Pasar saat ini juga unik. VIX naik 4 minggu berturut-turut, tapi S&P 500 tetap dalam 5% dari all time high. Secara historis, dalam kondisi seperti ini, probabilitas harga naik 80% dalam 6 bulan, dan 93% dalam setahun.

92. RSI S&P 500 untuk pertama kalinya dalam 7 bulan turun di bawah 35. Secara historis, peluang harga naik 93% dalam 3 bulan, 85% dalam 6 bulan, 78% dalam setahun.

93. Saat S&P 500 pertama kali menembus ke bawah MA 50 hari, sejarah menunjukkan peluang naik 71% dalam 3, 6, dan 9 bulan ke depan.

94. Untuk Nasdaq, saat McClellan Oscillator turun di bawah 62, secara historis, mayoritas kasus harga naik 1 minggu—1 bulan setelahnya.

95. Indikator bull-bear AAI kini di bawah -12, sejarah menunjukkan 3 kali terakhir harga selalu naik 2, 3, 6, 9, dan 12 bulan setelahnya.

96. Pada 21 November, volume trading SPXU (ETF 3x short S&P 500) tembus $1 miliar. Sejarah, setiap kali terjadi, harga pasar selalu naik dalam sebulan berikutnya.

97. Proporsi saham oversold melonjak tajam minggu lalu, biasanya terkait dengan bottom jangka menengah.

98. Rasio call/put S&P 500 dua hari berturut-turut di atas 0,7. Secara historis, dalam dua bulan ke depan, harga 100% naik.

99. Harga Bitcoin sangat terkait dengan pertumbuhan M2 global. Dalam sejarah, lonjakan pesat Bitcoin di 2017 dan 2021 terjadi bersamaan dengan lonjakan M2. Di siklus kali ini, kenaikan Bitcoin yang lambat sejalan dengan pertumbuhan M2 yang moderat. Jika ke depan M2 naik lebih cepat, Bitcoin bisa masuk fase naik cepat. Jika bandingkan dengan ledakan pasar 1920-an, emas 1970-an, bubble aset Jepang, bubble internet, serta kinerja Nasdaq 100 sejak Oktober 2022, pasar masih punya ruang naik.

100. S&P 500 belum pernah mencapai puncak global saat ISM manufaktur di bawah 50. Saat ini ISM sekitar 48, banyak yang menduga siklus bisnis akan memasuki fase ekspansi, mendorong harga saham dan aset berisiko seperti Bitcoin.

101. Dari indikator Mega 7, kini resistance berubah jadi support. Kalau lihat Mega 7 sebagai barometer pasar, tidak ada sinyal anomali. Sejak 2015, sering terjadi retest support 4 bulan setelah ATH, dan saat ini pasar alami pola serupa. Jadi, pasar belum abnormal atau bear, setidaknya masih sehat.

102. Bitcoin sangat terkait dengan pertumbuhan tahunan M2 global. Dalam sejarah, lonjakan Bitcoin 2017 & 2021 selalu beriringan dengan lonjakan M2. Di siklus kali ini, kenaikan lambat Bitcoin sejalan dengan pertumbuhan M2 yang stabil. Jika M2 mempercepat laju, Bitcoin & pasar kripto bisa naik pesat. Tanda-tanda akumulasi M2 mulai muncul, namun untuk lompatan harga parabolik, percepatan M2 jadi kunci.

103. Jika supply uang terus naik, harga Bitcoin kemungkinan akan mengejar tren ini dan naik lebih jauh.

104. Indeks dolar (DXY) adalah faktor penting bagi harga kripto, kini berada di resistance kunci yang berulang sejak 2015. Tahun 2015-2020 jadi resistance, 2022-2024 jadi support. Awal 2025, indeks dolar tembus ke bawah area ini, sekarang retest dari bawah. Biasanya, saat DXY di resistance, itu waktu ideal beli aset berisiko seperti kripto.

105. The Fed berencana menghentikan Quantitative Tightening (QT) pada Desember 2025, perubahan kebijakan ini positif untuk aset berisiko seperti Bitcoin. Walau efeknya tidak langsung, secara umum Quantitative Easing (QE) mendorong harga kripto naik, QT justru memicu bear market. Secara historis, perluasan balance sheet The Fed di 2013, kripto kuat; 2018, pengurangan balance sheet, kripto anjlok. 2020-2021, QE, sejalan dengan bull market Bitcoin. 2022, pengurangan balance sheet, saham & kripto masuk bear market.

106. Banyak analis memprediksi semacam QE atau QE tersembunyi mulai 2026, The Fed akan kembali memperbesar balance sheet. Walau skalanya tak sebesar masa pandemi, tetap positif untuk pasar. Dulu, saat The Fed berhenti QT, terjadi “QT-QE flip washout”. Harga Bitcoin awalnya turun, lalu menemukan support di sekitar $6.000 (jika abaikan crash COVID). Saat laju QT melambat dan QE mulai, harga Bitcoin naik.

107. Ada teori bahwa pengumuman The Fed untuk stop QT akan memicu “QT-QE flip washout” serupa. Selama masa ini, pasar mungkin konsolidasi dulu, dan ketika QE mulai, harga Bitcoin bisa kembali rally. Skenario ini bisa terulang lagi.

108. Dari sudut pandang politik dan administrasi, pemerintah AS saat ini sangat mendukung Bitcoin, kripto, ETF, dan stablecoin. Ini mungkin pemerintah AS paling pro-kripto dalam sejarah, dan kebijakan ini kemungkinan akan berlanjut, jadi support jangka panjang untuk pasar kripto.

109. Pemerintahan Trump menargetkan pertumbuhan ekonomi untuk menurunkan utang dan mengkritik kebijakan moneter The Fed yang terlalu ketat, secara umum cenderung pro kebijakan ekonomi longgar.

110. Selain itu, pemerintahan Trump juga mendukung industri kecerdasan buatan (AI) sebagai prioritas strategis nasional AS. Misal, misi Genesis, program besar untuk mendorong AI seperti pentingnya Manhattan Project.

111. Menteri Keuangan AS Bessent dalam beberapa wawancara mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran regulasi perbankan untuk meningkatkan kredit ke sektor strategis. Selain jadi persiapan pemangkasan suku bunga, ini juga bisa menaikkan supply uang. Ia menekankan pentingnya pelonggaran regulasi perbankan & penurunan aturan modal, hal serupa juga diungkapkan kepala OCC.

112. Pemerintahan Trump fokus menurunkan biaya perumahan, agar triliunan dollar net worth rumah bisa dilepas ke ekonomi dan pasar. Ini prioritas utama Gedung Putih, agar kekayaan besar ini bergerak ke ekonomi riil.

113. Kepentingan keluarga Trump sangat sejalan dengan arah kebijakan tersebut. Mereka punya investasi besar di kripto, termasuk Trump meme coin dan proyek DeFi.

114. Pemerintahan Trump juga diskusikan stimulus $2.000 untuk semua orang, khususnya kelas menengah bawah. Tahun 2020 saja, stimulus $500—$600 sudah mendorong harga aset. Jika benar $2.000, dampaknya ke harga aset, terutama kripto, akan sangat besar. Menteri Keuangan Scott Bessent bilang, stimulus bisa berbentuk tax rebate, tapi apapun formatnya, ini sangat bullish untuk pasar.

115. China kini mengambil langkah hentikan tekanan deflasi yang sudah bertahun-tahun menekan ekonomi mereka. Secara historis, saat tekanan ekonomi China tinggi, biasanya diikuti kebijakan moneter longgar.

116. Jepang mengumumkan paket stimulus ekonomi $135 miliar, berpotensi mendorong likuiditas global dan harga aset lebih tinggi.

Kesimpulan & Risiko

• Meski banyak sinyal bullish di pasar, ada beberapa risiko utama yang perlu diwaspadai, di antaranya:

1. Bubble AI Mega 7 di pasar saham bisa tiba-tiba pecah
2. Whale Bitcoin mungkin tambah besar aksi jualnya
3. Penguatan dolar bisa tekan aset berisiko
4. Siklus bisnis bisa berbalik arah, likuiditas bisa makin ketat

Saya tidak setuju siklus pasar hanya empat tahun, saya yakin siklus ini bisa diperpanjang hingga empat setengah sampai lima tahun, dan bisa berlangsung sampai 2026.